Masa Lalu Orang-orang datang dan pergi silih berganti bersama perubahan yang muncul dengan melambat Seberapa kuat kita mam...

"Masa Lalu"





Masa Lalu
Orang-orang datang dan pergi silih berganti
bersama perubahan yang muncul dengan melambat

Seberapa kuat kita mampu berlari dari masa lalu. toh pada akhirnya masa lalu akan selalu menyeruak mencari jalan keluar dan kembali mengingatkan kita akan masa-masa yang pedih itu. bagaimanapun juga masa lalu selalu akan memunculkan sedikit rasa sakit, namun kehidupan akan tetap berjalan. Kita bisa memilih terkubur dengan rasa sakit atau belajar menerimanya. Aku memilih melanjutkan kehidupanku, melupakan, memulai dengan awal baru. Aku ingin bernapas lagi. Bukankah Selalu ada jalan untuk kembali memulai kebaikan.

Masa lalu pada kenyataannya hanyalah suatu pengungkapan muskil akan rentetan-rentetan kejadian-kejadian atau orang-orang yang datang dan tersingkir dalam wilayah waktu kita. Atas rasa sakit dan rasa bahagia yang saling berkosokbali.

Duduklah di pinggir sungai, perhatikanlah sejenak air yang mengalir pelan. Buih dan busa-busa air.  Renungkanlah waktu-waktu yang berlalu, masa-masa berduka, masa-masa terperih dalam pahatan takdir kita. Saya selalu menikmati waktu-waktu seperti itu, duduk sendiri di pinggir sungai merenung, memperhatikan buih-buih di sungai yang hanyut bersama aliran air. Mencoba berdamai dengan masa lalu.

Pernah suatu hari, saya sungguh ingin menceburkan diriku di sungai berair cokelat itu, aku bisa menghanyutkan diriku mengikuti arus sungai itu membiarkan dosa-dosaku tenggelam di dasarnya membiarkan sungai itu membawaku ke suatu tempat yang jauh. Suatu tempat di mana masa lalu tidak bisa menemukanku di sana. Suatu tempat yang tidak dihuni hantu kenangan dan rasa bersalah.

Masa lalu kita mungkin terlalu menyakitkan, tapi bukankah setiap kita punya kesempatan untuk menemukan kembali kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang telah terpendam begitu jauh di dasar lubuk hati kita, yang telah hilang tergerus ego dan rasa sakit. Kita hanya butuh sedikit berusaha dan sejumput senyuman.

Sesekali berhentilah memikirkan masa lalu. Rasakanlah nafasmu hari ini, kerjakanlah apa-apa yang kamu cintai, apa-apa yang membuatmu tersenyum hari ini. Maafkanlah orang-orang yang telah menyakitimu jika kau ingin memaafkannya, maafkanlah. Namun yang paling utama maafkanlah dirimu sendiri. Berdamailah dengan masa lalumu.




Mojokerto,19 Juli 2014
Dalam sebuah perjalanan menemukan masa lalu
Bersama seorang sahabat

0 komentar: