D'Djawatan Banyuwangi Hal utama yang kau harus lakukan di saat umurmu sudah berada di angka tiga adalah “ Memafkan dirimu ”. Di usi...

Maafkanlah Dirimu

D'Djawatan Banyuwangi

Hal utama yang kau harus lakukan di saat umurmu sudah berada di angka tiga adalah “Memafkan dirimu”. Di usiamu yang sekarang ini artinya kau sudah melewati setengah dari jatah hidup “kaummu”. Bukannya Ummat Nabimu hanya diberi jatah 60 tahun atau lebih sedikit.

Aku tahu, kau telah mengalami banyak hal dalam hidupmu. Beberapa memang mungkin sebuah prestasi yang membanggakan. Kau mungkin sudah melewati jenjang kuliah SI atau bahkan S2, sudah berpenghasilan mapan, punya rumah atau mobil, punya istri, sudah traveling ke banyak tempat. Tapi bukan tak mungkin kau telah mengalami banyak hal-hal buruk yang disebabkan oleh ulahmu sendiri, yang kadangkala kegagalan dan kekecawaan itu membuatmu tak bisa berdamai degan dirimu.

Maafkanlah dirimu, banyak hal yang memang tak bisa digapai. Banyak kesalahan yang justru menguatkan. Banyak cerita menyakitkan kelak akan menjdi penguat. Kehidupanmu memang tak selalu baik-baik saja tapi dengan usia yang telah berada pada titik itu,aku yakin kau  telah siap menghadapi goresan takdir seperti apa yang masih menunggumu di depan sana.

Maafkanlah dirimu, dengannya kau bisa menerima dirimu dengan ikhlas, bisa kembali menjalani hidup apa adanya. Sisa umurmu mungkin tak sebanyak dari umur yang telah kau habiskan. Bisa jadi ternyata umurmu tak sepanjang anganmu. Bisa jadi hari ini atau besok tiba-tiba Tuhan berkata “it’s your time”, maka kau bisa apa.  Ajal tak pernah menunda.

Kau pasti tahu tragedi pesawat itu. Kecelakan tragis JT 610  itu beberapa hari yang lalu. 189 orang dinyatakan hilang. Jasadnya belum ditemukan. 10 orang diantaranya bukannya dari teman seinstansimu?. Jasad dari para korban sampai sekarang bahkan belum ditemukan bukan.

Hari ini mereka yang ada di daftar itu, bisa jadi besok, lusa, tahun depan atau entah penugasan yang ke berapa nasibmu sama tragisnya dengan mereka. Kau tahu, kematian hanya seperti itu. hanya seperti selaput gagasan tipis yang begitu gampang diseberangi. Dan tiba-tiba saja kita disitu. Di dunia kehampaan, dunia keabadian. Dunia ketiadaan. Kita mati. Begitu kita mati, berarti bagian yang dimainkan di dunia ini telah berakhir, dan sekarang saatnya kita harus melanjutkan arus yang lebih besar lagi. Maka dari itu, kematian hendaknya mengajarkan kita betapa pendek dan tidak berharganya kehidupan di dunia ini. Kehidupan manusia nyatanya hanya sesingkat itu, namun pertanggungjawabannya abadi. Kau sudah siap ?

“….Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.” Dan Allah tidak akan menunda (kematian) seseorang apabila waktu kematiannya telah datang. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”
 ( Al Munafiqun 10-11)

Katakanlah (wahai Muhammad): "Sebenarnya maut yang kamu melarikan diri daripadanya itu, tetaplah ia akan menemui kamu; kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, lalu Ia memberitahu kepada kamu apa yang kamu telah lakukan (serta membalasnya)".
(Al-Jumu'ah 62:8)



Welcome thirty 
Mamasa, 3 November 2018

0 komentar: