“Eternal Breeze”
Kau ingin tahu
Apa pernah kau ingin
tahu.
Atau kau pura-pura tak
tahu.
Aku bukan udara untukmu. Aku hanya
semilir angin yang lewat yang harus berpura-pura menjadi udara. Kurasa aku
hanya ilusi, Berharap selalu ada saat kau menginginkanku. Dan kenyataannya kau
tidak pernah sungguh-sungguh menginginkanku.
mungkin kau hanya "menginginkanku" tanpa benar-benar
berniat ingin "memilikiku". Seperti pemain bola di lapangan, begitu
semangat menginginkan bola yang terus menerus berputar di lapangan, namun
ketika bola itu telah menghampiri kakinya tiba-tiba dia menendanya lagi
"menjauh" lalu terburu-buru mengejarnya lagi. Bola itu akhirnya tidak
pernah menjadi miliknya seutuhnya.
Kau tahu, timbal balik adalah aturan
dasar dalam suatu hubungan, dan aku tidak pernah menemukan itu pada hubungan
kita. Kau egois, menuntutku memberimu udara saat kau membutuhkannya dan segera
meninggalkanku begitu kau merasa segar lagi.
Biarlah aku kembali menjadi semilir angin
yang bebas, bertiup dari gunung ke lembah, membawa kesegaran. Terbang bebas, tidak
harus terus berpura-pura menjadi udara untukmu. Kau tahu, angin yang bertiup
tidak pernah kembali ke tempat angin itu berasal. Aku berharap hatiku seperti itu. terbang jauh
dan tak ingin kembali lagi.
Saat aku akhirnya berani melepasmu
pergi. Aku merasa bebas, seperti mampu menyelesaikan soal matematika yang
rumit. Sangat bebas, dan aku tak merasa sakit sama sekali.
Di tulis untuk mengenang seseorang
yang pernah ......
0 komentar: