#31 Milad Mubaraq Angka ini berarti banyak buat hidupmu, angka ini berarti umur yang telah kau lalui sudah lebih banyak dibanding um...

The Truth About Life



#31 Milad Mubaraq
Angka ini berarti banyak buat hidupmu, angka ini berarti umur yang telah kau lalui sudah lebih banyak dibanding umur yang akan kau hadapi, Jika mengacu pada ummat Nabimu yang hanya dikisaran #60 tahunan, artinya sisa yang akan kau hadapi tidak sebanyak yang telah kau lewati ini, bisa jadi malah lebih sebentar lagi. Pada dasarnya kita hanya berjalan menuju ke kuburan kita, tiap detik, menit dan hari yang terlewati sejatinya hanya semakin mendekatkan kita pada titik akhir kehidupan kita. Sayangnya kita selalu merasa waktu kita masih cukup panjang, namun kenyataannya maut selalu datang lebih cepat dari yang kita duga.

Di titik usia ini akan semakin banyak guncangan yang terjadi, peralihan dari masa awal dewasa menjadi dewasa secara matang dari segi apapun. Diawal dekade umur ini, manusia akan mengalami banyak hal dalam hidupnya, peristiwa-peristiwa bahagia maupun duka lara yang menyakitkan. Sesuatu yang dahulu di masa sekolah bahkan kuliah masih terasa begitu jauh. Orang-orang disekitar kita mungkin berpulang satu persatu, menyadarkan kita bahwasanya kita tak pernah punya cukup waktu untuk mereka. Bahwasanya kita tak pernah benar-benar mempersiapkan diri untuk ditinggalkan dengan cara yang sama mendadaknya seperti itu. Bahwasanya kita juga sejatinya belum mempersiapkan apapun untuk perjalanan panjang di kehidupan kita berikutnya. Kita selalu merasa masih ada waktu, masih belum, masih lama, masih ada kesempatan besok, lusa, tahun depan atau bertahun-tahun lagi. Namun kenyataannya tidak seperti itu, kita justru akan terkaget-kaget dengan cara maut dan takdir bekerja. 

Pada cerita yang lain dikehidupan yang sama, orang tua kita semakin menua, uban-uban dirambutnya semakin banyak, keriput diwajahnya juga membanyak, garis dan tanda-tanda usia tua semakin nampak dan kita selalu merasa mereka akan ada selamanya disana, di rumah, menanti kita pulang, mengangkat telponnya ketika kita menelponnya. Tapi sekali lagi, cerita kehidupan tidak akan pernah seperti itu. kita tidak pernah tahu dititik mana mereka akan berhenti. Kita atau orang tua kita yang akan kembali lebih dulu, kita tidak pernah tahu. Dan sayangnya kita selalu merasa semuanya baik-baik saja.

Adik-adik kecil kita mungkin mendewasa, sebagian kuliah ditempat jauh, yang lain menikah dan melanjutkan kehidupan mereka dengan jalannya sendiri. Kita akhirnya akan berfokus pada lingkaran kecil kehidupan kita. Sahabat karibpun menjauh, yang tadinya selalu bersama, berkirim kabar, kita satu persatu hilang tampa jejak, mereka sibuk pada lingkaran kecil kehidupannya. Beberapa diantaranya bahkan sudah beranak pinak, yang lain mungkin sedang merajuk rumah tangga baru atau  beberapa lainnya semakin betah membujang dengan kedewasaannya. Semuanya punya titik rasionalnya masing-masing Dan kita harus tetap melanjutkan hidup dengan segala lika likunya.
Kita akhirnya tersadar, kehidupan tak selama itu, tak selama yang kita pikirkan. Kehidupan seperti berlari, dan tiba-tiba saja kita dititik ini. Di titik ini kita pun kembali tersadar, betapa setengah dari hidup yang telah dilalui ini begitu banyak hal yang telah disia-siakan. Betapa di masa lalu kita terlalu rajing mengumpulkan maksiat. Menimbung dosa. Betapa banyak hal yang telah kita sia-siakan dan kita selalu merasa semuanya baik-baik saja. Tidak, sungguh kehidupan kita tidak baik-baik saja. Sesuatu yang lebih besar, lebih rumit, menanti kita didepan sana. Kehidupan setelah kematian. Kehidupan dengan segala kerumitan perhitungannya. Sudah siapkah ?

#31 Apa yang Telah Kau Capai
Dalam rentang waktu yang membentang panjang ini apa yang telah kau capai ? Rumah ? Kendaraan ? Tabungan ? Emas ? atau harta duniawi lainnya ?. Bukan, pertanyaan ini bukan tentang pencapaian duniamu, justru yang harus kau pikirkan adalah apa yang telah kau capai untuk akhiratmu. Dalam rentang waktu yang panjang yang telah kau lalui, berapa banyak waktumu yang kau habiskan untuk berbekal-bekal mempersiapkan kehidupan berikutnya. Bukankah kau sadar, kehidupan tidak pernah memberikan isyarat kapan akan berakhir. Dan sampai sekarang kau masih saja terlena mengejar dunia yang semu.

Pada rentang usia ini sudut pandang yang kita bangun selama ini seharusnya lebih banyak berfokus pada sudut pandang akhirat. Berhentilah memperpanjang angan-angan. Berhentilah menghalalkan segala cara untuk dunia, berentilah mencari pembenaran untuk segala maksiat yang telah kau lakukan. Sudahilah sampai disini dan kembalilah ke Rabbmu.

#31 Mari Berdamai Dengan Kenyataan
Manusia pasti akan mengalami banyak hal dalam hidupnya, tertuma hal-hal yang begitu menyakitkan. Mimpi-mimpi yang dibangun selama ini kebanyakan justru tergerus rontok dengan realitas yang menyakitkan. Harapan-harapan yang digantungkan harus kalah oleh kenyataan yang kita hadapi. Semua hal itu kadang membuat kita kecewa dengan kehidupan kita sendiri.

Barangkali kita memang hanya menginginkan sesuatu yang tidak kita butuhkan. Barangkali keinginan kita selama ini justru Allah anggap tidak baik buat kita. Mari berdamai dengan kenyataan, hentikan prasangka-prasangka buruk pada Rabbmu, bukannya sudah kau ketahui, boleh jadi kau membenci sesuatu padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kau meyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah tahu apa yang terbaik. dan dari Allah itu semua pasti baik.  Maka di usiamu yang sekarang ini, kembalilah kepada Allah. Allah sudah merencanakan masa depanmu dengan baik, jalanilah dengan rasa syukur dan berdamailah dengan kenyataan hidupmu.

#31 Harapan-harapanku
Dititik usia ini saya berhrap tidak banyak gejolak di hatiku, bisa lebih bersabar dan lebih pasrah menerima ketetapan Rabbku, bukankah segala yang datang darinya adalah baik. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Saya berharap lebih banyak berfokus untuk mempersiapkan akhiratku, lebih tulus dan lebih khusuk dalam beribadah, lebih sayang pada istri dan keluargaku dan bisa lebih banyak memberi kebaikan untuk orang lain.

Saya berharap semakin bertambahnya usiaku ini semakin berpautnya hatiku pada Allah kareana konon semakin bertambah usia semakin sensitif perasaan kita. Allah sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan. Namun hati yang berpaut kepada Allah, tiada pernah mengecewakan.  Rabbana atina fi dunniya hasanatan wafil akhirati hasanatan. Allahumma ya muqalibbal kulub, sabbits qalbi ala dinik


#november2019

1 komentar:

Pada postingan sebelumnya ( baca disini ) saya menempatkan buku Sea Prayer by Kahled Hosseini, Kura-kura berjanggut by Azhari Aiyub, Ra...

Best Book of 2019 Part II



Pada postingan sebelumnya (baca disini) saya menempatkan buku Sea Prayer by Kahled Hosseini, Kura-kura berjanggut by Azhari Aiyub, Raden Mandasia by Yusi Avianto, For one more day by Mitch Albom dan orang-orang biasa karya Andrea Hirata sebagai urutan terbaik 1 sampai 5 dalam daftar buku terbaik yang kubaca ditahun 2019. Pengurutan/perengkingan buku terbaik tersebut didasarkan berbagai macam pertimbangan dan selera dari saya pribadi jadi sangat tidak bisa dijadikan sumber referensi ilmiah. Nah, berikut buku terbaik di urutan 6 sampai dengan 15 menurut versi saya.

6. laut Bercerita by Leila S. Chudory

"Kepada mereka yang dihilangkan
dan tetap hidup selamanya"

Sebagian besar buku ini bercerita mengenai perjuagan Biru Laut dan teman-temannya di masa reformasi. Adalah Biru Laut, pemuda dengan idealisme tinggi, membangun organisasi perlawanan dari kampus untuk menumbangkan resim orde baru pada jaman itu. Adalah Laut dengan sekelompok pemuda yang bervisi sama menghadirkan iklim demokratis yang lebih baik di Indonesia, meski pada akhirnya “mereka tak sempat mengecap sebuah Indonesia yang lain. Mereka hanya mengenal Indonesia yang berbeda, yang gelap dan keras”. Adalah Laut dan sejumlah rekan-rekannya dihilang jejaknya tidak diketemukan sampai saat ini. Adalah Laut yang hatinya seluas samudra semangatnya selalu membiru seperti namanya harus berakhir di kedalaman laut biru yang sampai saat ini kerangka jenazahnya tidak pernah ditemukan 

Jika dilihat lebih dalam, buku ini sejatinya bercerita mengenai kepedihan orang-orang yang ditinggalkan, Bagaimana Ibu, Bapak dan Adiknya harus menghadapi kehilangan yang begitu menyakitkan. Bagaimana Ibu laut mereka terus menerus membangun harapan, menunggu anak laki-laki satu-satunya kembali kerumah, menikmati masakan favorit ibunya seperti dulu. Sungguh novel ini penuh dengan kesedihan, kelam dan buram. Saya yakin kalian akan menangis membaca novel ini.

7. Twenty Thousand Leagues under The Sea by Jules Verne 

Tiga orang pria Prof Aronnax, Conseil, dan Ned, dalam pencarian sebuah monster laut raksasa tiba-tiba menemukan bahwa monster yang mereka cari itu ternyata adalah sebuah kapal selam yang luar biasa. Pencarian itu berujuang sebuah kesialan atau bisa dikatakan sebuah kemujuran buat mereka. ketiga pria tersebut akhirnya menjadi tawanan dari Kapten Nemo, pemilik kapal selam yang serba misterius tadi. “Nautilius” begitu mereka menamai kapal selamnya. Nautilus sejenis kapal selam canggih, dengan berbagai teknologi hebat yang membuatnya mampu berada lama di dasar laut. Kapten Nemo pada dasarnya bukanlah orang jahat. Kapten Nemo dan para awak kapalnya hanyalah sekelompok manusia yang merasa ‘kecewa’ dengan penduduk bumi dan memilih mengasingkan diri bersama orang-orang yang sependapat dengannya di bawah laut. Ia sendiri yang menciptakan berbagai teknologi hebat yang dipakai di kapal Nautilus tersebut. Prof Aronanax kemudian diikut sertakan dalam serangkaian petualangan yang menakjubkan dan membawa mereka pada penjelajahan 20.000 gugusan pulau yang ada di bawah lautan-lautan di seantero dunia. Uniknya novel ini ditulis Jules Verne pada tahun 1870 jauh sebelum tekhnologi seperti kapal selam ditemukan. sebuah pemikirian yang begitu visioner pada jamannya

8. Harimau-Harimau by Mochtar Lubis

Pertamakali membaca buku ini saat itu saya baru kelas 4 Sd. Saya belum tahu, novel seperti apa yang saya baca ini, yang saya tahu novel ini jadi novel yang paling menyeramkan yang saya baca di masa kanak-kanakku dulu. saya ingat persis novel ini kutemukan di perpustakaan sekolahku dan sukses membuat saya bermimpi buruk di malam-malam pertama saya membaca novel ini. Belakangan kuketahui, jauh setelahnya, novel ini memanglah sebuah maha karya, sebuah karya sastra agung dari penulis hebat yang pernah dimiliki Indonesia. Mochtar Lubis, peraih banyak penghargaan dibidang kesusatraan dan jurnalistik.  Baca resensi lengkapnya disini https://www.asdarmunandar.com/2019/09/resensi-novel-harimau-harimau.html

9. Kafka Of The Shore by Haruki Murakami

Novel ini berisi dua plot yang berbeda namun salin terkait satu sama lain. Satu sisi mengisahkan petualangan Kafka Tamura yang lari dari rumah karena menghindari kutukan ayahnya serta untuk menemukan Ibu dan saudara perempuannya. Satu sisi novel ini berkisah mengenai seorang pria tua Satoru Nakata yang bodoh, polos namun jujur tapi pria tua ini memiliki kemampuan istimewa yakni mampu berbicara dengan kucing. Satoru Nakata bekerja sebagai penemu kucing yang hilang dan dia sangat menikmati pekerjaannya. Pada suatu kasus, demi seekor kucing, ia membunuh seorang lelaki misterius. Kasus ini membawanya hengkang jauh dari rumahnya dan berakhir di jalanan, hingga bertemanlah ia dengan sopir truk bernama Hoshino yang membawanya menuju kota tempat pelarian Kafka. Novel surealis ini harus dibaca pelan-pelan dicerna baik-baik agar tidak ikut gila dengan kejadian-kejadian yang mengejutkan yang disugukan Murakami disetiap plot ceritanya. Tuan Murakami benar-benar mampu membalut cerita ini begitu sureal, tidak memberikan batasan yang jelas antara realita, khayalan dan dunia mimpi, nyata dan tidak nyata hitam dan putih, phantasmogaria. Beberapa bagian mungkin terasa begitu lamban dan membosankan, juga percakapan-percakapan panjang antar tokoh yang kadang terasa mendikte, namun secara garis besar novel ini jauh lebih mudah dipahami dibanding novel dengan gendre yang sama, dunia sofi misalnya.

10. Animal Farm by George Orwel

Konon buku ini merupakan salah satu karya sastra terbaik yang wajib dibaca oleh penikmat literasi. Bercerita mengenai sekelompok hewan yang melawan pemilik peternakan Manor dan akhirnya berhasil menguasai pertanian itu dan mengusir pemiliknya yang dianggap lalim terhadap hak-hak binatangisme. Sekelompok hewan tersebut kemudian mendirikan pemerintah baru dengan mengusung hak-hak kehewanan yang dianggap konsesus bersama. George Orwel menulis novel satir ini secara brutal, konon dipicu oleh peristiwa-peristiwa politik pada zaman Soviet Union di masa kekuasaan Komunis.  Kisah ini merupakan sebuah alegori tentang kodrat kekuasaan, dan penurunan moral bahkan dalam hal-hal baik, dan meskipun kisah itu ditulis sesuai pada masanya, diyakini di dalamnya terdapat tanda-tanda mengenai totalitarianisme modern yang membuat buku itu terasa semakin relevan pada saat ini. Saya membaca buku ini sambil tersenyum-senyum membayangkan kondisi Indonesia saat ini dan berguman kok mirip ya.


11. And The Mountahin Echoed by Khaled Hosseini

Abdullah sangat menyayangi Pari, adik satu-satunya. Sejak ibu meninggal dan ayah mereka menikah lagi dengan Parwana, Abdullah menjadi ayah, sekaligus ibu bagi Pari. Bagi Abdullah, Pari adalah bumi, langit sekaligus seluruh semestanya. Dan tiba-tiba Pari dijual ayahnya, dunia Abdullah tiba-tiba berhenti.

Novel ini berisi banyak kisah yang saling berentet dan terhubung. Kisah pertama dimulai dengan kisah Abdullah dan adiknya Pari, lalu kemudian dilanjut dengan kisah Ibu tiri Pari yang rela meninggalkan saudara kembarnya yang cacat di tengah gurung gersan demi kelanjutan hidupnya sendiri. Selanjutnya kisah paman Nabi, saudara kandung ibu tiri Pari dan majikannya begitu seterusnya. Buku ini seperti kumpulan cerpen tapi saling terhubung, setiap akhir satu bagian menjadi awal bagian dari kisah selanjutnya. Begitu seterusnya sampai akhir kisah yang kemudian membentuk satu kisah yang saling terkiat.
Entah kenapa Khaled Hosseini selalu menciptakan karya yang setiap pemerannya harus merasakan penderitaan luar biasa, tidak ada akhir bahagia di novel ini seperti halnya pada karya-karyanya yang lain kitt runner atau a thousand splendid sun misalnya. Khaled Hosseini memang mungkin penulis dengan bakat menciptakan ending yang menyedihkan dan sama tragisnya dengan alur novelnya.

12. The Children of Hurin by J.R.R. Tolkien

Karena saya pencinta berat serial Lord of The ring maka hampir semua buku yang berkaitan dengan kisah cincin bertuah karya JR Tolkien ini sudah kubaca, dan buku paling anyar karya J.R.R Tolkien yang diterbitkan adalah The Children of Hurin, Kisah Anak-anak Hurin. Kisah paling tragis dalam sejarah kelam Middle earth. Kisah anak-anak Hurin berlangsung jauh sebelum The Lord of The Rings, ketika Morgoth masih menghuni benteng Angband di Utara.

Konon dikisahkan, Hurin adalah manusia yang paling berani menentang Morgoth secara terang-terangan akhirnya dikalahkan, tidak sampai hanya menangkap Hurin dan menjadikannya budak di Angbad, Morgoth yang begitu membenci Hurin mengutuk keturunanya bahkan Morgoth mengirim pelayannya yang paling digdaya, Glaurung, roh dahsyat berbentuk naga api raksasa tak bersayap, untuk menggenapi kutukan Morgoth dan menghancurkan anak-anak Hurin.

Turin dan adiknya Nienor saling terikat takdir secara tragis, tidak ada kebahagiaan dan kemenangan umat manusia dalam novel ini bahkan hingga lembar terakhir buku ini, Morgoth terus menerus mendominasi dan memenangkan perangnya, baik ketika melawan bangsa Elf ataupun Manusia penghuni middle earth. Nasib Hurin dan keturunannya sungguh dibuat begitu tragis.

13. Saman by Ayu Utami

Novel ini padat, berisi banyak hal, tapi endingnya menggantung dan banyak kisah yang tidak berakhir. Berkisah tentang Saman dan empat perempuan yang saling bersahabat dari kecil; Laila, Yasmin, Cok, dan Sakhuntala yang memiliki permasalahan masing-masing. Kisah dalam novel ini seputar perjuangan saman melawan tirani berkuasa dan keempat permasalahan perempuan tersebut yang entah kenapa saling terkait takdir. Novel klasik ini diterbitkan sejak era reformasi, itulah mengapa latar belakang peristiwa di novel ini sangat khas dengan peristiwa-peristiwa dimasa orde baru. Sampai saat ini novel Saman masih banyak diminati dan diterjemahkan ke banyak bahasa asing, diantaranya: Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Prancis, Czech, Italia, dan Korea.Novel Saman ini juga merupakan pemenang Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta 1998. Novel ini juga mendapat penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri karena dianggap telah mendobrak hal yang tabu sekaligus memperluas cakrawala sastradi Indonesia.

14. Gadis Kretek by Ratih Kumala

"Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin"

Pak Raja yang sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, Tegar, Karim dan Lebas mau tidak mau harus menemukan misteri terakhir dalam kehidupan ayah mereka. berlomba dengan maut, mereka memilih kembali ke masa lalu ayah mereka. di sebuah desa terpencil Kota M (sebuah kota yang merupakan perbatasan antara Jogjakarta dan Magelang) tempat awal mula semua kehidupan keluarga mereka dan perusaahaan mereka dimulai.

Dalam pencarian itu, ketiga anak nya justru tidak hanya menemukan siapa Jeng Yah. Mereka juga menemukan fakta kelam bagaiamana perusaah ayahnya yang begitu besar ini berdiri diatas kisah pilu perusahaan rokok keluarga yang lain.

Buku ini tidak hanya bercerita tentang cinta dan pencarian jati diri masing-masing tokohnya, tetapi juga tentang pondasi keluarga, kesetiaan, pengorbanan dan dunia bisnis yang kadang begitu brutal. Meski demikian seperti yang tertulis pada sampul belakang buku ini, Gadis Kretek adalah buku yang kaya akan wangi tembakau. Sarat dengan aroma cinta.

15. Rahasia Salinem by Briant Yotenega
Buku ini berkisah tentang rahasia seorang wanita abdi dalem yang bernama Salinem yang mengabdikan hidupnya untuk cinta yang tak biasa. Buku ini sungguh membuat bulu kudukku merindding saat membacanya, bukan karena menyeramkan, tapi karena kisahnya yang tak biasa.

Kisah hidup Salinem merentang hampir satu abad lamanya, sejak 1923 hingga 2013, latar ketika cerita ini dimulai, ia bergelut dengan serangkaian peristiwa kelam. Namun, barulah saat menjelang kematiannya, misteri hidup Salinem yang sesungguhnya terkuak. Adalah Tiyo, tokoh utama dalam buku ini yang begitu penasaran untuk menguak kisah hidup Mbah Nem, sosok wanita tua bersahaja yang tadinya dia kira adalah Mbah kandungnya, namun belakangan dia ketahui fakta yang berbeda. Mbah Nem justru hanyalan abdi dalem keluarganya yang mendedikasikan hidupnya untuk merajut keluarga Kakek Nenek Tiyo yang sempat tercerai berai karena kondisi yang begitu sulit di jamannya. Pencarian Tiyo untuk menelusuri siapa Mbah Nem sebenarnya juga menuntunnya pada satu rahasia yang lain. Rahasia kehidupan asmara Mbah Nem dan Rahasi bumbu pecel Mbah Nem yang konon rasanya begitu berbeda dan khas.

Baca Resensi lengkpanya disini https://www.asdarmunandar.com/2019/10/resensi-dan-quote-dari-novel-rahasia.html

0 komentar:

Tahun 2019 saya kembali mengikuti tantangan di goodreads challenge dimana pada tahun ini saya kembali menargetkan 30 buku dan sayangnya ...

Best Book of 2019 Part I

Asdar

Tahun 2019 saya kembali mengikuti tantangan di goodreads challenge dimana pada tahun ini saya kembali menargetkan 30 buku dan sayangnya hanya mampu menyelesaikan  25 buku saja. Sebagian sudah kubikin resensinya di blog ini sebagian yang lain masih malas kubikinnya. Berikut 15 diantaranya menurutku yang jadi best book diantara ke 25 buku itu.

1. See Prayer by khaled Hosseini
Buku ini merupakan buku pertama yang keselsaikan ditahun 2019 yang sekaligus menjadi buku terbaik menempati urutan 1. Sea Prasyer sendiri hanya novel tipis tak lebih dari 50 lembar yang dibuat lengkap  dengan ilsutrasiya yang begitu dingin dan menyedihkannya. Menurutku buku ini begitu emosional, sangat nyata dan begitu menyayat hati.  Buku ini didedikasikan kepada ribuan pengunsi yang raib di lautan demi menghindari perang dan penganiayaan. Khaled Hossein menulis buku ini sebagai keprihatinan atas krisis pengungsi yang saat ini terjadi di dunia. Dia tergugah oleh foto Alan Kurdi, bocah pengungsi Suriah usia 3 tahun yang jenazahnya terdampar di sebuah pantai di Turki. Khaled ingin memberi penghormatan pada jutaan keluarga yang tercerai-berai dan terusi dari rumah mereka gara-gara perang. Royalti dan buku ini akan disumbangkan ke UNHCR dan Yayasan Khaled Hosseini untuk membantu para pengungsi di seluruh dunia. Karena alasan itulah yang membuatku menjadikan buku ini sebagai buku terbaik no urut 1.


2. Kura-Kura Berjaggut by Azhari Aiyub
Novel ini terlalu rumit dengan banyaknya kisah dan tokoh yang loncat sana sini. satu-satunya buku fiksi yang pertama kali kuberi bintang lima di goodreads ini adalah novel ini. Saya terkagum-kagum, bagaimana Azhari Aiyub mampu merangkai kisah syarat sejarah ini mejadi mirip kisah dongen orang-orang tua dahulu.

Buku ini berkisah tentang si Ujud yang ingin membunuh  Sultan Lamuri yang sedang berkuasa karena dendam masa lalu. Cerita ini kemudian berkembang menjadi banyak kisah yang saling terkait, menjadi kisah yang sangat menarik dibaca, bagaimana asal usul kerajaan tersebut, politik perdagangan rempah-rempah, pertempuran, pemberontakan dan lain-lain. Konon Azhari Aiyub baru mampu menyelesaikan naskah buku ini setelah satu dekade berlalu. Dan hasilnya menurutku sangat luar biasa. Itulah mengapa buku ini menjadi buku urutan ke dua best book versi saya.

3. Raden Mandasia by Yusi Avianto Pareanom
Seseorang pernah bertanya, menurutmu mana yang kau sukai Novel Kura-kura berjanggut" atau Novel Raden Mandasia. saat itu aku belum bisa menjawabnya, karena Novel ini belum rampung kubaca. Menurut orang-orang, kalau kau menyukai Novel KKB kau juga pasti akan menyukai novel ini.

Bener saja, novel ini membuatku jatuh suka, petualangan Raden Mandasia yang dituturkan secara apik oleh teman seperjalannya Sungu Lembu sungguh memukau. saya terhipnitos kisah-kisah menakjubkan di dalamnya. Adalah Raden Mandasia pangeran kerajaan Gilingwessi yang berusaha menemukan cara agar peperangan antara dua kerajaan besar tidak terjadi. Dalam perjalanannya mencegah perang besar itu, dia bertemu Sungu Lembu yang justru memiliki niat yang berbeda. tapi entah karena garis takdirnya yang unik mereka akhirnya bahu membahu untuk menuntaskan misi pribadi yang masing-masing mereka embang.
Meski diberi judul Raden Mandasia, novel ini justru dituturkan oleh "Sungu Lembu" sebagai sudut pandang orang pertama. Raden Mandasia justru tidak terlalu mengambil banyak porsi, tapi memang semua kisah di sini seakan-akan terpaut oleh kisah kehidupan Raden Mandasia dan keluarga kerajaannya

Meski demikian, menurutku novel ini masih setingkat dibawa KKB, beberapa adegan di novel ini di sadur dari kisah dan dongen-dongen yang sudah cukup mashur di masyarakat kita. juga beberapa adegan yang dibuat terlalu fulgar membuatku melewatkan beberapa halaman yang tidak seharusnya dibaca anak seumuran saya :)

Ending novel ini sungguh tidak bisa ditebak. Siapa sangka, dibalik peristiwa besar yang dikisahkan dalam novel ini ternyata di latar belakangi oleh sesuatu hal yang sama sekali tak terpikirkan sebelumnya. Novel ini sungguh layak menjadi salah satu koleksi bacaan kalian yang menggemari gendre novel klosal.

4. For One More Day By Mitch Albom
Buku ini berkisah tentang kasih sayang abadi dari seorang ibu. Kisah tentang seorang ibu dan anak laki-lakinya. Saya tidak tahu harus mereview seperti apa buku ini. Buku ini sukses mengaduk-aduk perasaanku. Seperti pada umumnya tulisan Mitch yang selalu syarat dengan hikmah, buku ini juga begitu banyak menyuguhkan pelajaran-pelajaran hidup.
Adalah Charley “Chik” Benetto dan ibunya Pauline “Possey” Benneto tokoh utama dari kisah tersebut. Chik Benetto, ketika masih kecil diminta untuk memilih oleh ayahnya, hendak menjadi anak mama atau anak papa, tapi tidak bisa dua-duanya. Maka dia memilih ayahnya. Namun sang ayah pergi begitu saja ketika Charley menjelang remaja. Dan Charley dibesarkan oleh ibunya seorang diri.

Bertahun-tahun kemudian, ketika kehidupannya hancur oleh minuman keras dan penyesalan, Charley berniat bunuh diri. Tapi gagal. Beruntung Chik setelah semua yang terjadi pada hidupnya, dia kemudian dibawa kembali ke rumahnya yang lama dan menemukan hal yang mengejutkan. Ibunya, yang meninggal bertahun-tahun silam masih tinggal di sana dan menyambut kepulangannya seolah-olah tak pernah terjadi apa-apa. Chik menghabiskan satu hari yang istimewa bersama ibunya dan mengungkap semua hal yang terlewatkan dari hidupnya selama ini

“pernahkah kau kehilangan seseorang yang kau sayangi dan kau ingin bisa bercakap-cakap dengannya sekali lagi, mendapatkan satu kesempatan untuk menggantikan waktu-waktu ketika kau menganggap mereka akan ada selamnya ? jika pernah, maka kau pasti tahu bahwa seberapa banyak pun kau mengumpulkan hari-hari sepanjang hidupmu, semuanya takkan cukup untuk menggantikan satu hari itu, satu hari yang ingin sekali bisa kau milik

5. Orang-orang Biasa by Andrea Hirata
Buku ini berisi kisah 10 orang bodoh, yang gagal dalam menjalani kehidupan. Entah kenapa terkumpul secara alamiah bodoh, aneh dan gagal, 10 anak berderet-deret di bangku paling belakang di kelas: Handai, Tohirin, Honorun, Sobri, Rusip, Salud, Debut dan tiga anak perempuan Nihe, Dinah dan Junailah. Kisah kesepuluh orang ini berlanjut hingga mereka dewasa. Menjadi teman karib karena keadaan dengan nasib yang hampir sama mengenaskannya.

Novel ini awalnya kupikir novel satir yang akan menggambarkan betapa kejamnya kehidupan. Lingkaran setan kemiskinan, kebodohan, birokrasi dan berbagai macam tetek bengek kehidupan yang seakan tiada ujungnya. Saya justru tercengan dengan endingnya. Bahwa dibalik semua kebuntuan yang dihadapkan pada manusia selalu ada jalan keluar yang tak terpikirkan.

Baca revie lengkapnya disini: https://www.asdarmunandar.com/2019/04/resensi-novel-orang-orang-biasa.html


*Bersambung

0 komentar: