Judul: Rahasia Salinem Penulis: Briliant Yontega, Wisnu Suryaning Adji Penerbit: Storial.co Tahun Terbit: 2019 Buku ini berk...

Resensi dan Quote dari novel Rahasia Salinem



Judul: Rahasia Salinem
Penulis: Briliant Yontega, Wisnu Suryaning Adji
Penerbit: Storial.co
Tahun Terbit: 2019

Buku ini berkisah tentang rahasia seorang wanita abdi dalem yang mengabdikan hiduypnya untuk cinta yang tak biasa. Buku ini sungguh membuat bulu kudukku merindding saat membacanya, bukan karena menyeramkan, tapi karena kisahnya yang tak biasa. Pertamakali menemukan buku ini di platform @storical secara gratis. Entah pada bab keberapa kuputuskan untuk berhenti membacanya. Saya memilih menunggu versi cetaknya yang katanya akan segera diterbitkan. baru beberapa bulan setelahnya, novel ini akhirnya benar-benar sampai di tanganku dan seperti dugaanku, novel ini mampu memberikan sensasi yang berbeda dibanding novel-novel dengan gendre yang sama yang telah kubaca sebelumnya.

Bagaimana rasanya menjadi seorang “abdi”. Menjadi seseorang yang bukan siapa-siapa. Menjadi pelengkap kisah untuk kehidupan orang lain. Salinem mungkin ditakdirkan untuk hidup seperti itu. garis takdirnya membawanya dari satu frame kehidupan ke frame kehidupan yang lain sayangnya frame kehidupan yang dia jalani justru bukan tentangn kisah hidupnya, dia terjebak dalam frame kehidupan orang lain, ya frame kehidupannya hanya berganti dari majikan ke majikan yang lain.

Buku ini menyayat hati, mungkin karena diambil dari sudut pandang orang kecil seperti Salinem. Salinem dengan segala kesederhanaanya, dengan segala rahasia hidup yang di simpan dan kubur dalam-dalam, dibalik ketegarannya menjalani kehidupan justru menyimpan banyak rahasia yang kemudian justru terungkap satu persatu ketika dia akhirnya meninggal. Seperti kata buku ini, “cerita-cerita kehidupan justru hadir lagi ketika kematian datang” .

Kisah hidup Salinem merentang hampir satu abad lamanya, sejak 1923 hingga 2013, latar ketika cerita ini dimulai, ia bergelut dengan serangkaian peristiwa kelam. Namun, barulah saat menjelang kematiannya, misteri hidup Salinem yang sesungguhnya terkuak. Adalah Tiyo, tokoh utama dalam buku ini yang begitu penasaran untuk menguak kisah hidup Mbah Nem, sosok wanita tua bersahaja yang tadinya dia kira adalah Mbah kandungnya, namun belakangan dia ketahui fakta yang berbeda. Mbah Nem justru hanyalan abdi dalem keluarganya yang mendedikasikan hidupnya untuk merajut keluarga Kakek Nenek Tiyo yang sempat tercerai berai karena kondisi yang begitu sulit di jamannya. Pencarian Tiyo untuk menelusuri siapa Mbah Nem sebenarnya juga menuntunnya pada satu rahasia yang lain. Rahasia kehidupan asmara Mbah Nem dan Rahasi bumbu pecel Mbah Nem yang konon rasanya begitu berbeda dan khas.

Saya sangat merekomendasikan buku ini untuk dijadikan dikoleksi. Sangat cocok dibaca oleh semua kalangan. Banyak petuah dan hikmah yang baik yang bisa dijadikan pelajaran dari buku ini. Tak banyak yang bisa kurensensi dari novel ini, namun meski demikian saya memutuskan merangkum quote-quote menarik yang berhasil kukumpulkan dari berbagai sumber juga beberapa tread seseorang di tweeter. Berikut quotenya:

1.       Hidup punya cara sendiri untuk berhianat pada semua hal yang cuma dikira-kira manusia
2.       setiap langkah adalah kata-kata yang dieja
3.       serangkai kereta berbahan bakar bara melaju menuju suatu tempat lain, membawa mereka pergi berikut harapan-harapan yang menyertai.
4.       Tapi menangis bukan kebiasaan keluarga ini, meskipun ada orang mati.
5.       Mbah Nem bilang air mata itu mahal, harus disayang-sayang. Ah jarang-jarang Mbah Nem berkata sebijak itu. Sebijak-bijaknya, biasa cuma : "WIS MENENGO" (sudah diam saja),(bahasa jawa)
6.       Sebagus-bagusnya Mbah Nem menangis, paling matanya saja yang basah. itupun bukan karna sedih,lebih karena gembira tapi gak bisa ngomongnya.
7.       Hidup adalah perkara sederhana, bisa disimpulkan dengan dua kata " jalani saja".
8.       Semuanya kering, kecuali mata orang-orang sok jagoan menahan air mata, toh tetap saja, nangis juga pada ahirnya.
9.       "YEN AREP NANGIS, YO, NANGISO, TAPI OJO SUWI-SUWI",(bhs jawa) , (jika ingin menangis, menangis saja tapi jangan terlalu lama)
10.   Tapi percayalah, tawa bukanlah teknik yang terlalu manjur untuk menutupi kesedihan.
11.   Pakaian terbaik yang iya punya adalah cerita-cerita yang iya bawa, tersimpan, rapi.
12.   Ah, bisakah ini dihentikan ?, percuma. Waktu bukan hewan penurut. Begitupun air mata.
13.   Kematian menyatukan keluarga lebih jauh, melebihi kelahiran-kelahiran.
14.   Jarak dan waktu sangat piawai membuat lupa. Namun, dalam lintasan yang berbeda-beda, tanah ini menyatukan semua yang terpisah.
15.   Kematian juga terampil mengingatkan manusia pada kematian yang lain.
16.   Kematian punya laku seperti ragi roti, bisa mengembangkan obrolan-oboraln.
17.   Sudah dua tahun ini, Mbah Nem sakit. Kondisinya naik turun macam jungkat-jungkit. Bedanya jungkat-jungkit yang ini bikin berolahraga extra.
18.   Internet adalah dunia lain yang baru, nyaris semua orang hari ini hidup didalamnya. Dan sebagaimana dunia nyata, orang-orang di dunia maya juga memiliki kebutuhan. resikonya adalah waktu seperti menyusut, terasa selalu kurang.
19.   Dalam hitungan minggu panen akan dirayakan. Lalu, wangi sekam terbakar menyebar. Apakah pemakaman juga perayaan ?.
20.   Musim memang berganti, kadang terlalu cepat atau kelewat lambat. Namun, kisah hidup bisa abadi dalam kepala.
21.   Hidup bukan hanya perkara senang-senang, ada juga sakit dan lelahnya perjalanan.
22.   Betapa enaknya jadi anak-anak. Mereka mudah lupa atau bisa jadi, mengingt dengan cara yang berbeda .
23.   Benarlah, selalu ada kisah yang tak tersampaikan. Bukan karna ditutupi, melainkan manusia memang kerap khilaf pada hal-hal kecil, menganggapnya remeh. Kemudian, menyeruak seperti cahaya fajar dipagi buta, kisah-kisah kembali.
24.   Sering cerita-cerita kehidupan hadir kembali, ketika kematian datang.
25.   "Satu-satunya cara untuk keluar dari kesulitan adalah terbiasa hidup sulit"
26.   "Sering, cerita-cerita kehidupan justru hadir lagi ketika kematian datang
27.   Kadang yang tulus juga bisa pamit.
28.   sehati tak menjamin setakdir.
29.   Luka disembuhkan oleh waktu dan orang-orang yg hadir berikutnya
30.   Berharap sewajarnya sebab setiap harapan membawa kemungkinan kecewa.
31.   Hidup punya cara sendiri untuk berkhianat pada semua hal yang cuma dikira-kira manusia
32.   Sesuatu memang selalu terjadi pada waktunya, pada tempat yang semestinya, dan dalam keadaan yang seharusnya
33.   Apapun yg hidup sajikan diatas meja, harus dimakan. Mengeluh adalah racun.

Kumpulan quote ini sebagian besar diambil dari tweet Unpopular opinion aka @WeppeWp


0 komentar: