More Picture chek IG: @asdar_munandar |
"Dan Allah menjadikan bumi untukmu sebagai hamparan.
Agar kamu dapat pergi kian kemari di jalan-jalan yang luas"
(Q.S Nuh: 19-20)
Saya menutup akhir tahun 2016 dengan sebuah catatan manis, Saya
melakukan solo backpacking dari Makasar-Mataram-Labuan Bajo-Bima- dan
kembali Kemakasar selama 9 hari lamanya. Sebuah perjalanan yang dipenuhi berbagai kisah. saya mengalami berbagai
macam kondisi selama perjalanan itu. Takut, cemas, kecewa, Sedih,
bahkan sempat terlunta-lunta di pelabuhan. tapi disatu sisi besama
perjalanan itu saya juga menemukan banyak hal yang mengesankan, bertemu
keluarga baru, melihat banyak tempat yang indah, budaya yang unik dan
melihat berbagai macam realitas yang tidak akan kita temui jika hanya
berdiam di rumah. Bagaimanapun juga, perjalanan selalu mampu merubah
manusia. Perjalanan adalah satu-satunya hal yang bisa kita beli yang
dapat membuat kita menjadi lebih kaya. Berikut catatan perjalanan saya, semoga kalian menikmati membacanya seperti saya menikmati ketika menulisnya. Happy Hippie.
Sabtu 24 Desember 2016
Pesawat yang menerbankan ku dari Makasar mendarat mulus di Bandara Internasional Lombok di Mataram. Langit Mataram kelabu pudar, warna biru cerah khas langit sama sekali tak terlihat. Mendung menggantung sempurna. Ini kali kedua saya mendatangi tempat ini setelah sebelumnya pada tahun 2014 kemarin melakukan perjalanan paling seru dan paling gembel bersama dua orang sahabatku. Perjalanan darat dari Malang-Bali-Lombok dan kembali lagi ke Malang dengan budget yang sangat minimal, bayangkan saja kami hanya menghabiskan tidak lebih dari dua juta (bertiga) untuk perjalanan selama seminggu penuh. Sebuah petualangan yang selalu menarik untuk dikenang (tapi tidak untuk diulang, hehehhehe. Bisa dibaca disini dan disini)
Bandara Internasional Lombok |
Saya memilih Damri untuk mengantarkan ku ke Kota. Jarak antara Bandara ke Kota Mataram terasa sedikit jauh, mungkin kurang lebih satu jam perjalanan. Dari bandara, Damri hanya akan berhenti di dua tempat. Pemberhentian pertama di dekat terminal Mandalika Mataram dan pemberhentian berikutnya akan berhenti di daerah pantai Senggigi. Loket Damri terletak persis di depan pintu keluar bandara, tarif dari bandara ke kota hanya Rp 25.000 jauh lebih murah dibanding moda transportasi lain seperti ojek atau taksi misalnya.
Saya turun di pemberhentian pertama. Full Damri pertama di kota. Dari full Damri saya memilih ojek sebagai alternatif untuk mengantarkan saya ke guest house yang sudah ku pesan sebelumnya melalui aplikasi online. Saya memilih guest house ini dengan alasan lokasi paling dekat dengan Mataram Mall dengan asumsi saya pasti akan dengan mudah menemukan tempat ini dan ternyata saya salah. Guest House ini sedikit tersembunyi di gang-gang, beruntung abang ojeknya dengan sabar mengantarkan saya sampai tempat penginapan ini ditemukan.’
Menurut ku jika kalian jalan sendiri alangkah baiknya tidak usah reservasi penginapan terlebih dahulu, go show aja, cari aja titik paling ramai di kota itu dan kalian akan menemukan banyak guest house atau penginapan murah di sekitaran situ, disamping itu dengan “go show” kita bisa survey langsung ditempat penginapan kita, kita bisa menilai kebersihan, keamanan dan kemudahan akses transportasi di tempat itu dan yang paling utama tarifnya akan jauh lebih murah jika kita reservasi langsung dibanding pesan melalui jasa pesan-pesan online.
Salah satu trik yang sering saya gunakan jika backpakeran sendiri adalah sering mengajak ngobrol penduduk setempat, siapapun yang saya temui baik ketika masih di pesawat maupun di bus atau di terminal bahkan abang ojek tak luput jadi korban ke kepoanku. Dari situ saya bisa mendapatkan banyak informasi yang penting terutama tarif-tarif angkutan, tarif ojek, lokasi penginapan yang mudah diakses dan tentunya murah meriah dan berbagai hal lainnya termasuk lokal wisdom yang musti kita fahami sebagai tamu di daerah orang. Ingat Informasi adalah kekuatan utama kita. Tak bisa dipungkiri backpakeran sendiri kita pasti terlihat rapuh di satu sisi tapi tangguh di sisi lain.
Sungguh, bepergian sendiri mengharuskan kita untuk banyak-banyak berinteraksi dengan penduduk lokal atau jika dirasa perlu tidak ada salahnya menghubungi kawan lama yang ada di daerah yang kita tuju, selain memudahkan kita mengenal destinasi kita, juga siapa tau bisa ditumpangi atau di traktir makan gratis, hahahha hitung-hitung penghematan.
Tidak banyak yang kulakukan hari ini, setelah sampai di Guest House saya hanya mengunjungi Mataram Mall untuk melengkapi beberapa perbekalan yang memang belum sempat ku bawa dari rumah. Dan juga bertemu kawan lama yang sudah bertahun-tahun tidak pernah bersua. Selain itu, malam harinya kami menikmati ayam taliwang dan plecing kangkung yang pedasnya kebangetan itu. Mataram memang terkenal akan kulinernya yang enak-enak dan pedas-pedas.
Ayam Taliwang |
Plecing Kangkung yang rasanya endes |
Bersambung Part II
Catatan tambahan:
Tiket Makassar-Lombok Rp 610.000
Damri Bandara-Mataram Rp 25.000
Guest House Rp 100.000
Ayam Taliwang + Plecing Kangkung Rp 40.000
Lain-lain Rp 50.000
Info Penginapan Murah:
1. Hotel Internasional
Jl. Gelatik No 18 Kec Cakranegara, Kota Mataram
Telpon: (0370) 631195
Tarif: 45.000-80.000 (tahun 2014)
2. Penginapan Ibu Indah
Gang Badak, Jalan Ade Irma Suryani Mataram, Indonesia
Telpon: -
Tarif: Rp. 100.000 an
* Saran saya carilah penginapan di daerah Cakranegara, akses transportasi kemana-mana jauh lebih mudah situ.
0 komentar: