ini cerita tentang senja saat dulu kala, saat kaki kecil kita masih berlari di bawah hujan mengejar senyum senj...

CERITA SENJA








ini cerita tentang senja
saat dulu kala, saat kaki kecil kita masih berlari di bawah hujan
mengejar senyum senja
berlari bersama di bawah kolong langit
bumi terasa begitu Indah
begitu lapang untuk hidup

senja selalu datang
kita terus tertawa menggelegar ke udara
menembus batas-batas awan menembus batas-batas mimpi
sampai adzan dari surau kampung memutus segalanya
kita berlari pulang meninggalkan jejak-jejak kaki di tanah lapang basah
dari kejauhan ibu-ibu berteriak menenteng kayu
memanggil kami setengah mengancam
kami berlari, puas tertawa lagi, mengukir janji dengan senja
esok akan datang lagi

tapi kenyataannya
senja itu adalah senja terakhir bersama kenangan
tak lagi ada kata esok
senja tak lagi menarik
kini bocah-bocah seumuranku dulu, bosan menatap senja
asyik bersama layar berkedip-kedip berbagai ukuran di depannya
tak  lagi ada cerita tentang kita
gemercik air sungai hilang sudah
irama jangkrik di pematang sawah punah bertahun-tahun yang lalu
nyanyian kodok kini terganti deru-deru mesin tiada henti
tidak  lagi ada derai tawa riang anak-anak desa

senja kini menangis
rindu menatap bocah-bocah berlari di pematang sawah
mengejar layang-layang putus
rindu mengintip bocah-bocah polos berjelumpitan di pinggir kali
bersalto ria dengan berbagai pose

senja pun pergi
kita terbangun bersama pengap
bersama kehidupan yang letih
bumi sungguh semakin menua
ibarat pohon dahan-dahannya mungkin tak lagi kuat
tak cukup kuat menanggung rakusnya manusia



Malang, 26 Maret 2014
 H-1 Menjelang Sidang Tugas Akhir
 (Tiba-tiba begitu merindukan masa kecil)





0 komentar: