#31 Milad Mubaraq
Angka ini
berarti banyak buat hidupmu, angka ini berarti umur yang telah kau lalui sudah
lebih banyak dibanding umur yang akan kau hadapi, Jika mengacu pada ummat
Nabimu yang hanya dikisaran #60 tahunan, artinya sisa yang akan kau hadapi
tidak sebanyak yang telah kau lewati ini, bisa jadi malah lebih sebentar lagi. Pada
dasarnya kita hanya berjalan menuju ke kuburan kita, tiap detik, menit dan hari
yang terlewati sejatinya hanya semakin mendekatkan kita pada titik akhir
kehidupan kita. Sayangnya kita selalu merasa waktu kita masih cukup panjang,
namun kenyataannya maut selalu datang lebih cepat dari yang kita duga.
Di titik usia
ini akan semakin banyak guncangan yang terjadi, peralihan dari masa awal dewasa
menjadi dewasa secara matang dari segi apapun. Diawal dekade umur ini, manusia
akan mengalami banyak hal dalam hidupnya, peristiwa-peristiwa bahagia maupun
duka lara yang menyakitkan. Sesuatu yang dahulu di masa sekolah bahkan kuliah
masih terasa begitu jauh. Orang-orang disekitar kita mungkin berpulang satu
persatu, menyadarkan kita bahwasanya kita tak pernah punya cukup waktu untuk
mereka. Bahwasanya kita tak pernah benar-benar mempersiapkan diri untuk
ditinggalkan dengan cara yang sama mendadaknya seperti itu. Bahwasanya kita
juga sejatinya belum mempersiapkan apapun untuk perjalanan panjang di kehidupan
kita berikutnya. Kita selalu merasa masih ada waktu, masih belum, masih lama, masih
ada kesempatan besok, lusa, tahun depan atau bertahun-tahun lagi. Namun
kenyataannya tidak seperti itu, kita justru akan terkaget-kaget dengan cara
maut dan takdir bekerja.
Pada cerita yang
lain dikehidupan yang sama, orang tua kita semakin menua, uban-uban dirambutnya
semakin banyak, keriput diwajahnya juga membanyak, garis dan tanda-tanda usia
tua semakin nampak dan kita selalu merasa mereka akan ada selamanya disana, di
rumah, menanti kita pulang, mengangkat telponnya ketika kita menelponnya. Tapi
sekali lagi, cerita kehidupan tidak akan pernah seperti itu. kita tidak pernah
tahu dititik mana mereka akan berhenti. Kita atau orang tua kita yang akan kembali
lebih dulu, kita tidak pernah tahu. Dan sayangnya kita selalu merasa semuanya
baik-baik saja.
Adik-adik kecil
kita mungkin mendewasa, sebagian kuliah ditempat jauh, yang lain menikah dan
melanjutkan kehidupan mereka dengan jalannya sendiri. Kita akhirnya akan
berfokus pada lingkaran kecil kehidupan kita. Sahabat karibpun menjauh, yang
tadinya selalu bersama, berkirim kabar, kita satu persatu hilang tampa jejak,
mereka sibuk pada lingkaran kecil kehidupannya. Beberapa diantaranya bahkan
sudah beranak pinak, yang lain mungkin sedang merajuk rumah tangga baru
atau beberapa lainnya semakin betah
membujang dengan kedewasaannya. Semuanya punya titik rasionalnya masing-masing Dan
kita harus tetap melanjutkan hidup dengan segala lika likunya.
Kita akhirnya
tersadar, kehidupan tak selama itu, tak selama yang kita pikirkan. Kehidupan
seperti berlari, dan tiba-tiba saja kita dititik ini. Di titik ini kita pun
kembali tersadar, betapa setengah dari hidup yang telah dilalui ini begitu
banyak hal yang telah disia-siakan. Betapa di masa lalu kita terlalu rajing
mengumpulkan maksiat. Menimbung dosa. Betapa banyak hal yang telah kita
sia-siakan dan kita selalu merasa semuanya baik-baik saja. Tidak, sungguh
kehidupan kita tidak baik-baik saja. Sesuatu yang lebih besar, lebih rumit,
menanti kita didepan sana. Kehidupan setelah kematian. Kehidupan dengan segala
kerumitan perhitungannya. Sudah siapkah ?
#31 Apa yang Telah Kau Capai
Dalam rentang
waktu yang membentang panjang ini apa yang telah kau capai ? Rumah ? Kendaraan
? Tabungan ? Emas ? atau harta duniawi lainnya ?. Bukan, pertanyaan ini bukan
tentang pencapaian duniamu, justru yang harus kau pikirkan adalah apa yang
telah kau capai untuk akhiratmu. Dalam rentang waktu yang panjang yang telah
kau lalui, berapa banyak waktumu yang kau habiskan untuk berbekal-bekal
mempersiapkan kehidupan berikutnya. Bukankah kau sadar, kehidupan tidak pernah
memberikan isyarat kapan akan berakhir. Dan sampai sekarang kau masih saja
terlena mengejar dunia yang semu.
Pada rentang
usia ini sudut pandang yang kita bangun selama ini seharusnya lebih banyak
berfokus pada sudut pandang akhirat. Berhentilah memperpanjang angan-angan.
Berhentilah menghalalkan segala cara untuk dunia, berentilah mencari pembenaran
untuk segala maksiat yang telah kau lakukan. Sudahilah sampai disini dan
kembalilah ke Rabbmu.
#31 Mari Berdamai Dengan Kenyataan
Manusia pasti
akan mengalami banyak hal dalam hidupnya, tertuma hal-hal yang begitu menyakitkan.
Mimpi-mimpi yang dibangun selama ini kebanyakan justru tergerus rontok dengan
realitas yang menyakitkan. Harapan-harapan yang digantungkan harus kalah oleh
kenyataan yang kita hadapi. Semua hal itu kadang membuat kita kecewa dengan
kehidupan kita sendiri.
Barangkali kita
memang hanya menginginkan sesuatu yang tidak kita butuhkan. Barangkali
keinginan kita selama ini justru Allah anggap tidak baik buat kita. Mari
berdamai dengan kenyataan, hentikan prasangka-prasangka buruk pada Rabbmu,
bukannya sudah kau ketahui, boleh jadi kau membenci sesuatu padahal itu baik
bagimu, dan boleh jadi kau meyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah
tahu apa yang terbaik. dan dari Allah itu semua pasti baik. Maka di usiamu yang sekarang ini, kembalilah
kepada Allah. Allah sudah merencanakan masa depanmu dengan baik, jalanilah
dengan rasa syukur dan berdamailah dengan kenyataan hidupmu.
#31 Harapan-harapanku
Dititik usia ini
saya berhrap tidak banyak gejolak di hatiku, bisa lebih bersabar dan lebih
pasrah menerima ketetapan Rabbku, bukankah segala yang datang darinya adalah
baik. Tergantung dari sudut pandang mana kita melihatnya. Saya berharap lebih
banyak berfokus untuk mempersiapkan akhiratku, lebih tulus dan lebih khusuk
dalam beribadah, lebih sayang pada istri dan keluargaku dan bisa lebih banyak memberi
kebaikan untuk orang lain.
Saya berharap
semakin bertambahnya usiaku ini semakin berpautnya hatiku pada Allah kareana konon semakin bertambah usia semakin sensitif perasaan kita. Allah
sedang mengajarkan bahwa pautan hati dengan makhluk senantiasa menghampakan.
Namun hati yang berpaut kepada Allah, tiada pernah mengecewakan. Rabbana
atina fi dunniya hasanatan wafil akhirati hasanatan. Allahumma ya muqalibbal kulub, sabbits qalbi ala dinik
#november2019
#november2019
The Wizard Of Oz Casino Review | Jeopardy
ReplyDeleteIn The Wizard Of 용인 출장샵 Oz, 경기도 출장샵 Jon Osgathorpe and his pals join 안양 출장안마 forces to save the world from 군포 출장샵 a world 구리 출장안마 full of alien invaders who have been plotting