Pada postingan sebelumnya ( baca disini ) saya menempatkan buku Sea Prayer by Kahled Hosseini, Kura-kura berjanggut by Azhari Aiyub, Ra...

Best Book of 2019 Part II



Pada postingan sebelumnya (baca disini) saya menempatkan buku Sea Prayer by Kahled Hosseini, Kura-kura berjanggut by Azhari Aiyub, Raden Mandasia by Yusi Avianto, For one more day by Mitch Albom dan orang-orang biasa karya Andrea Hirata sebagai urutan terbaik 1 sampai 5 dalam daftar buku terbaik yang kubaca ditahun 2019. Pengurutan/perengkingan buku terbaik tersebut didasarkan berbagai macam pertimbangan dan selera dari saya pribadi jadi sangat tidak bisa dijadikan sumber referensi ilmiah. Nah, berikut buku terbaik di urutan 6 sampai dengan 15 menurut versi saya.

6. laut Bercerita by Leila S. Chudory

"Kepada mereka yang dihilangkan
dan tetap hidup selamanya"

Sebagian besar buku ini bercerita mengenai perjuagan Biru Laut dan teman-temannya di masa reformasi. Adalah Biru Laut, pemuda dengan idealisme tinggi, membangun organisasi perlawanan dari kampus untuk menumbangkan resim orde baru pada jaman itu. Adalah Laut dengan sekelompok pemuda yang bervisi sama menghadirkan iklim demokratis yang lebih baik di Indonesia, meski pada akhirnya “mereka tak sempat mengecap sebuah Indonesia yang lain. Mereka hanya mengenal Indonesia yang berbeda, yang gelap dan keras”. Adalah Laut dan sejumlah rekan-rekannya dihilang jejaknya tidak diketemukan sampai saat ini. Adalah Laut yang hatinya seluas samudra semangatnya selalu membiru seperti namanya harus berakhir di kedalaman laut biru yang sampai saat ini kerangka jenazahnya tidak pernah ditemukan 

Jika dilihat lebih dalam, buku ini sejatinya bercerita mengenai kepedihan orang-orang yang ditinggalkan, Bagaimana Ibu, Bapak dan Adiknya harus menghadapi kehilangan yang begitu menyakitkan. Bagaimana Ibu laut mereka terus menerus membangun harapan, menunggu anak laki-laki satu-satunya kembali kerumah, menikmati masakan favorit ibunya seperti dulu. Sungguh novel ini penuh dengan kesedihan, kelam dan buram. Saya yakin kalian akan menangis membaca novel ini.

7. Twenty Thousand Leagues under The Sea by Jules Verne 

Tiga orang pria Prof Aronnax, Conseil, dan Ned, dalam pencarian sebuah monster laut raksasa tiba-tiba menemukan bahwa monster yang mereka cari itu ternyata adalah sebuah kapal selam yang luar biasa. Pencarian itu berujuang sebuah kesialan atau bisa dikatakan sebuah kemujuran buat mereka. ketiga pria tersebut akhirnya menjadi tawanan dari Kapten Nemo, pemilik kapal selam yang serba misterius tadi. “Nautilius” begitu mereka menamai kapal selamnya. Nautilus sejenis kapal selam canggih, dengan berbagai teknologi hebat yang membuatnya mampu berada lama di dasar laut. Kapten Nemo pada dasarnya bukanlah orang jahat. Kapten Nemo dan para awak kapalnya hanyalah sekelompok manusia yang merasa ‘kecewa’ dengan penduduk bumi dan memilih mengasingkan diri bersama orang-orang yang sependapat dengannya di bawah laut. Ia sendiri yang menciptakan berbagai teknologi hebat yang dipakai di kapal Nautilus tersebut. Prof Aronanax kemudian diikut sertakan dalam serangkaian petualangan yang menakjubkan dan membawa mereka pada penjelajahan 20.000 gugusan pulau yang ada di bawah lautan-lautan di seantero dunia. Uniknya novel ini ditulis Jules Verne pada tahun 1870 jauh sebelum tekhnologi seperti kapal selam ditemukan. sebuah pemikirian yang begitu visioner pada jamannya

8. Harimau-Harimau by Mochtar Lubis

Pertamakali membaca buku ini saat itu saya baru kelas 4 Sd. Saya belum tahu, novel seperti apa yang saya baca ini, yang saya tahu novel ini jadi novel yang paling menyeramkan yang saya baca di masa kanak-kanakku dulu. saya ingat persis novel ini kutemukan di perpustakaan sekolahku dan sukses membuat saya bermimpi buruk di malam-malam pertama saya membaca novel ini. Belakangan kuketahui, jauh setelahnya, novel ini memanglah sebuah maha karya, sebuah karya sastra agung dari penulis hebat yang pernah dimiliki Indonesia. Mochtar Lubis, peraih banyak penghargaan dibidang kesusatraan dan jurnalistik.  Baca resensi lengkapnya disini https://www.asdarmunandar.com/2019/09/resensi-novel-harimau-harimau.html

9. Kafka Of The Shore by Haruki Murakami

Novel ini berisi dua plot yang berbeda namun salin terkait satu sama lain. Satu sisi mengisahkan petualangan Kafka Tamura yang lari dari rumah karena menghindari kutukan ayahnya serta untuk menemukan Ibu dan saudara perempuannya. Satu sisi novel ini berkisah mengenai seorang pria tua Satoru Nakata yang bodoh, polos namun jujur tapi pria tua ini memiliki kemampuan istimewa yakni mampu berbicara dengan kucing. Satoru Nakata bekerja sebagai penemu kucing yang hilang dan dia sangat menikmati pekerjaannya. Pada suatu kasus, demi seekor kucing, ia membunuh seorang lelaki misterius. Kasus ini membawanya hengkang jauh dari rumahnya dan berakhir di jalanan, hingga bertemanlah ia dengan sopir truk bernama Hoshino yang membawanya menuju kota tempat pelarian Kafka. Novel surealis ini harus dibaca pelan-pelan dicerna baik-baik agar tidak ikut gila dengan kejadian-kejadian yang mengejutkan yang disugukan Murakami disetiap plot ceritanya. Tuan Murakami benar-benar mampu membalut cerita ini begitu sureal, tidak memberikan batasan yang jelas antara realita, khayalan dan dunia mimpi, nyata dan tidak nyata hitam dan putih, phantasmogaria. Beberapa bagian mungkin terasa begitu lamban dan membosankan, juga percakapan-percakapan panjang antar tokoh yang kadang terasa mendikte, namun secara garis besar novel ini jauh lebih mudah dipahami dibanding novel dengan gendre yang sama, dunia sofi misalnya.

10. Animal Farm by George Orwel

Konon buku ini merupakan salah satu karya sastra terbaik yang wajib dibaca oleh penikmat literasi. Bercerita mengenai sekelompok hewan yang melawan pemilik peternakan Manor dan akhirnya berhasil menguasai pertanian itu dan mengusir pemiliknya yang dianggap lalim terhadap hak-hak binatangisme. Sekelompok hewan tersebut kemudian mendirikan pemerintah baru dengan mengusung hak-hak kehewanan yang dianggap konsesus bersama. George Orwel menulis novel satir ini secara brutal, konon dipicu oleh peristiwa-peristiwa politik pada zaman Soviet Union di masa kekuasaan Komunis.  Kisah ini merupakan sebuah alegori tentang kodrat kekuasaan, dan penurunan moral bahkan dalam hal-hal baik, dan meskipun kisah itu ditulis sesuai pada masanya, diyakini di dalamnya terdapat tanda-tanda mengenai totalitarianisme modern yang membuat buku itu terasa semakin relevan pada saat ini. Saya membaca buku ini sambil tersenyum-senyum membayangkan kondisi Indonesia saat ini dan berguman kok mirip ya.


11. And The Mountahin Echoed by Khaled Hosseini

Abdullah sangat menyayangi Pari, adik satu-satunya. Sejak ibu meninggal dan ayah mereka menikah lagi dengan Parwana, Abdullah menjadi ayah, sekaligus ibu bagi Pari. Bagi Abdullah, Pari adalah bumi, langit sekaligus seluruh semestanya. Dan tiba-tiba Pari dijual ayahnya, dunia Abdullah tiba-tiba berhenti.

Novel ini berisi banyak kisah yang saling berentet dan terhubung. Kisah pertama dimulai dengan kisah Abdullah dan adiknya Pari, lalu kemudian dilanjut dengan kisah Ibu tiri Pari yang rela meninggalkan saudara kembarnya yang cacat di tengah gurung gersan demi kelanjutan hidupnya sendiri. Selanjutnya kisah paman Nabi, saudara kandung ibu tiri Pari dan majikannya begitu seterusnya. Buku ini seperti kumpulan cerpen tapi saling terhubung, setiap akhir satu bagian menjadi awal bagian dari kisah selanjutnya. Begitu seterusnya sampai akhir kisah yang kemudian membentuk satu kisah yang saling terkiat.
Entah kenapa Khaled Hosseini selalu menciptakan karya yang setiap pemerannya harus merasakan penderitaan luar biasa, tidak ada akhir bahagia di novel ini seperti halnya pada karya-karyanya yang lain kitt runner atau a thousand splendid sun misalnya. Khaled Hosseini memang mungkin penulis dengan bakat menciptakan ending yang menyedihkan dan sama tragisnya dengan alur novelnya.

12. The Children of Hurin by J.R.R. Tolkien

Karena saya pencinta berat serial Lord of The ring maka hampir semua buku yang berkaitan dengan kisah cincin bertuah karya JR Tolkien ini sudah kubaca, dan buku paling anyar karya J.R.R Tolkien yang diterbitkan adalah The Children of Hurin, Kisah Anak-anak Hurin. Kisah paling tragis dalam sejarah kelam Middle earth. Kisah anak-anak Hurin berlangsung jauh sebelum The Lord of The Rings, ketika Morgoth masih menghuni benteng Angband di Utara.

Konon dikisahkan, Hurin adalah manusia yang paling berani menentang Morgoth secara terang-terangan akhirnya dikalahkan, tidak sampai hanya menangkap Hurin dan menjadikannya budak di Angbad, Morgoth yang begitu membenci Hurin mengutuk keturunanya bahkan Morgoth mengirim pelayannya yang paling digdaya, Glaurung, roh dahsyat berbentuk naga api raksasa tak bersayap, untuk menggenapi kutukan Morgoth dan menghancurkan anak-anak Hurin.

Turin dan adiknya Nienor saling terikat takdir secara tragis, tidak ada kebahagiaan dan kemenangan umat manusia dalam novel ini bahkan hingga lembar terakhir buku ini, Morgoth terus menerus mendominasi dan memenangkan perangnya, baik ketika melawan bangsa Elf ataupun Manusia penghuni middle earth. Nasib Hurin dan keturunannya sungguh dibuat begitu tragis.

13. Saman by Ayu Utami

Novel ini padat, berisi banyak hal, tapi endingnya menggantung dan banyak kisah yang tidak berakhir. Berkisah tentang Saman dan empat perempuan yang saling bersahabat dari kecil; Laila, Yasmin, Cok, dan Sakhuntala yang memiliki permasalahan masing-masing. Kisah dalam novel ini seputar perjuangan saman melawan tirani berkuasa dan keempat permasalahan perempuan tersebut yang entah kenapa saling terkait takdir. Novel klasik ini diterbitkan sejak era reformasi, itulah mengapa latar belakang peristiwa di novel ini sangat khas dengan peristiwa-peristiwa dimasa orde baru. Sampai saat ini novel Saman masih banyak diminati dan diterjemahkan ke banyak bahasa asing, diantaranya: Inggris, Belanda, Jerman, Jepang, Prancis, Czech, Italia, dan Korea.Novel Saman ini juga merupakan pemenang Sayembara Roman Dewan Kesenian Jakarta 1998. Novel ini juga mendapat penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri karena dianggap telah mendobrak hal yang tabu sekaligus memperluas cakrawala sastradi Indonesia.

14. Gadis Kretek by Ratih Kumala

"Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin"

Pak Raja yang sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Yah. Tiga anaknya, Tegar, Karim dan Lebas mau tidak mau harus menemukan misteri terakhir dalam kehidupan ayah mereka. berlomba dengan maut, mereka memilih kembali ke masa lalu ayah mereka. di sebuah desa terpencil Kota M (sebuah kota yang merupakan perbatasan antara Jogjakarta dan Magelang) tempat awal mula semua kehidupan keluarga mereka dan perusaahaan mereka dimulai.

Dalam pencarian itu, ketiga anak nya justru tidak hanya menemukan siapa Jeng Yah. Mereka juga menemukan fakta kelam bagaiamana perusaah ayahnya yang begitu besar ini berdiri diatas kisah pilu perusahaan rokok keluarga yang lain.

Buku ini tidak hanya bercerita tentang cinta dan pencarian jati diri masing-masing tokohnya, tetapi juga tentang pondasi keluarga, kesetiaan, pengorbanan dan dunia bisnis yang kadang begitu brutal. Meski demikian seperti yang tertulis pada sampul belakang buku ini, Gadis Kretek adalah buku yang kaya akan wangi tembakau. Sarat dengan aroma cinta.

15. Rahasia Salinem by Briant Yotenega
Buku ini berkisah tentang rahasia seorang wanita abdi dalem yang bernama Salinem yang mengabdikan hidupnya untuk cinta yang tak biasa. Buku ini sungguh membuat bulu kudukku merindding saat membacanya, bukan karena menyeramkan, tapi karena kisahnya yang tak biasa.

Kisah hidup Salinem merentang hampir satu abad lamanya, sejak 1923 hingga 2013, latar ketika cerita ini dimulai, ia bergelut dengan serangkaian peristiwa kelam. Namun, barulah saat menjelang kematiannya, misteri hidup Salinem yang sesungguhnya terkuak. Adalah Tiyo, tokoh utama dalam buku ini yang begitu penasaran untuk menguak kisah hidup Mbah Nem, sosok wanita tua bersahaja yang tadinya dia kira adalah Mbah kandungnya, namun belakangan dia ketahui fakta yang berbeda. Mbah Nem justru hanyalan abdi dalem keluarganya yang mendedikasikan hidupnya untuk merajut keluarga Kakek Nenek Tiyo yang sempat tercerai berai karena kondisi yang begitu sulit di jamannya. Pencarian Tiyo untuk menelusuri siapa Mbah Nem sebenarnya juga menuntunnya pada satu rahasia yang lain. Rahasia kehidupan asmara Mbah Nem dan Rahasi bumbu pecel Mbah Nem yang konon rasanya begitu berbeda dan khas.

Baca Resensi lengkpanya disini https://www.asdarmunandar.com/2019/10/resensi-dan-quote-dari-novel-rahasia.html

0 komentar: