@asdar_munandar “Jangan Pernah Terlambat Pulang” Kata itu dulu tak henti-hentinya sahabatku mengingatkanku. Tadinya terdengar sepel...
Jangan Terlambat Pulang
internet Judul: The Magic Strings of Frankie Presto Penulis: Mitch Albom Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Cetakan I: 2016 Tebal: 57...
Resensi Novel The Magic Strings of Frankie Presto by Mitch Albom
internet |
Penulis: Mitch Albom
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan I: 2016
Tebal: 573 Halaman
“This is life. Things get taken away. You will learn to start over many times -- or you will be useless.” Mitch Albom
Novel ini tentang musik dan kehidupan seorang pemusik hebat. Kisah di dalamnya dinarasikan dengan baik oleh Roh musik itu sendiri. Awal dari kisah ini dimulai dari Roh musik bertutur bagaimana bakat diberikan dan bagaimana bakat diambil. Adalah Frankie Presto tokoh utama dalam kisah ini yang diberikan bakat yang luar biasa dalam memainkan gitar dan bernyanyi. Terlahir di masa perang, di suatu gereja yang terbakar di kota kecil di Spanyol dan mengalami banyak fase kehidupan yang menyakitkan di masa kecilnya. Yatim Piatu, diselundupkan ke Amerika dan akhirnya mencapai puncak kesuksesannya di era 50an hingga 60an. Frankie dengan bakatnya yang luar biasa sebagai gitaris dan penyanyi mampu mempengaruhi bintang-bintang pada zaman itu Duke Ellington, Hank Wiliams bahkan Elvis Presley.
Kita kadang terlempar ke masa kecil si Frankie dan tiba-tiba saja lembar berikutnya kita membaca kisah Frankie di masa dewasanya. Juga di lain kisah kita terhipnotis kisah cinta yang manis dan menyakitkan antara Frankie dan Aurora York wanita yang namanya berarti fajar. Romantis dan tragis. Meski demkian Mitch Albom selalu mampu menarik benang merah antara satu kisah dengan kisah yang lain selalu ada garis penghubung yang membuat kita (pembacanya) tidak sampai kehilangan arah.
Saya tidak begitu menyukai musik, juga sama sekali tidak berbakat dalam bermain musik, musik apapun itu, tapi kata Frankie “All humans are musical. Why else would the Lord give you a beating heart?”. Semua manusia berbakat dalam musik, Jika tidak mengapa Tuhan memberimu jantung yang berdetak. Saya menelusuri beberapa judul musik yang Mitc Albom sebutkan di novelnya ini dan beberapa musiknya memang membuat saya jatuh cinta, seperti “All I Have to do is Dream “by Everly Brohers, “Adagio” by Lara Fabian atau petikan dawai Francisco Tarrega. Rasa-rasanya musik-musik ini seperti punya kekuatan mistis, mampu meresonasi ingatan masa lalu, membawa kita kembali kemasa-masa yang telah lama orang lupakan.
Perjalanan Menuju Mamasa @asdar_munandar Suatu hari di bulan Oktober, saya ditugaskan oleh kantorku ke suatu daerah bernama Mamas...
Mamasa Suatu Tempat Entah Dimana
Perjalanan Menuju Mamasa @asdar_munandar |
Tengkorak Manusia Asli di Pekuburan Batu Tana Toraja Picture by @asdar_munandar Suatu malam yang panjang, saya mengalami mimpi yang a...
Mimpi yang Aneh
Tengkorak Manusia Asli di Pekuburan Batu Tana Toraja Picture by @asdar_munandar |
@asdar_munandar Adakah dunia selain dunia yang kita lihat ini ? Bagaimana dimensi-dimensinya jika ia benar-benar ada ? Barangkali...
Dunia Paralel, Dejavu dan Dimensi Alam Ghaib
@asdar_munandar |
Judul : The Geography of Bliss Penulis : Eric Weiner Penerjemah : M. Rudi Atmo...
Resensi The Geography of Bliss - Kisah Seorang Penggerutu yang Berkeliling Dunia Mencari Negara Paling Membahagiakan
internet |
Rasa-rasanya tahun ini berlalu begitu cepat, perasaan baru kemarin kita merayakan tahun baru 2016 dan sekarang sisa berbilang bulan lagi...
Resensi II: Buku Yang Kubaca Tahun 2016
Rasa-rasanya tahun ini berlalu begitu cepat, perasaan baru kemarin kita merayakan tahun baru 2016 dan sekarang sisa berbilang bulan lagi tahun 2016 akan segera berakhir, artinya target menikah tahun ini akan segera pupus (eh.. kok baper). Bukan, bukan.. saya tidak ingin bahas nikah-nikah atau tetek bengeknya. Saya sudah cukup puyeng dengan kerajaanku di kantor yang seperti tiada habisnya, belum lagi berbagai masalah yang harus kualami tahun ini, benar-benar membuat hidupku sedikit berantakan.
Hingga kuartal ke tiga ini saya hanya menyelesaikan sedikit buku. Kuartal pertama kemarin saya hanya menyelesaikan 4 buku ditambah satu Buku milik Eric weiner “The Geography of Bliss” yang belum bisa kuselesaiakan hingga kini (saya merasa sangat berdosa). sementara buku-buku yang bisa kuselesaikan antara lain buku milik Jr. Tolkien: The hobbit dan The silmarilion, Buku Tere Liye “Hujan” dan “Le Petit Prince” karya “Antoine De Saint-Exupery”. Resensinya bisa kalian baca di postingan resesnsiku sebelumnya.
Di kuartal ke II dan ke III ini saya semakin kehilangan minat baca. Saya hanya mampu menyelesaikan tidak lebih dari 10 buku dari sekian puluh buku yang menjadi target yang harus kuselesaikan untuk tahun ini, berikut resensi ringkas buku yang saya baca:
@asdar_munadar Aku Pamit Kalimat itu sudah diketik, hampir saja dikirim pada sebuah nomor yang selama ini cukup spesial baginya. Tapi ...
PAMIT
@asdar_munadar |
Kalimat itu sudah diketik, hampir saja dikirim pada sebuah nomor yang selama ini cukup spesial baginya. Tapi kalimat ini berisi dua kata itu dihapus lagi. Ia justru mematikan handponnya. Menyimpan di bawah bantal. Kemudian, ia mengambil mushafnya. Lelaki itu menangis. Menangis sambil terus membaca ayat demi ayat di lembar mushafnya.
@asdar_munandar Kalian tahu, bulan banyak bertanggung jawab atas apa yang terjadi di bumi, sebuah meteor liar menghantam bulan pada tah...
Memoar Bali dan Lombok Part II: Antara Menyenangkan dan Mengenaskan
@asdar_munandar |
Kisah ini bukan tentang semua itu, ini hanya kisah petualangan kecilku bersama dua orang sahabatku yang kucintai karena Allah. Tulisan ini merupakan lanjutan dari kisah petualangan kami dari Malang, Bali dan berakhir di Lombok. Sebelumnya saya telah mengulas awal mula perjalanan kami yakni dari Malang ke Bali dengan kereta dan bagaimana akhirnya kami bisa sampai di Denpasar dan berakhir mengenaskan dan menginap di Pantai Sanur. Jika berkenan silahkan sempatkan baca kisah itu di postigan sebelumnya. linknya sudah kusertaka di bawa tulisan ini. Pada Bagian ini saya haya akan mengulas perjalan saya dari Bali ke Lombok serta rute-rute yang harus di tempuh, juga saya menyertakan sedikit info mengenai penginapan dan beberapa hal yang kiranya bisa bermanfaat jika kalian kelak akan mengunjugi Lombok dengan cara low budget. Silahkan menikmati tulisan ini seperti saya menikmati ketika membuatnya.
@asdar_munandar Perjalanan akan mengubahmu, begitu kata orang-orang. Ini kisah di masa lalu, masa dimana kebebasanku masih kumil...
Memoar Bali dan Lombok (Part 1): Awal Petualangan
@asdar_munandar |
@asdar_munandar Dalam buku The Art of Loving, atau Seni Mencinta, Erich Fromm menulis bahwa para manusia modern sesungguhnya adala...
Learn to Love
@asdar_munandar |
Jakarta, Akhir July 2016. Sudah lama sekali tak lagi kuposting apapun di Blog ini, rasa-rasanya otakku sudah tidak lagi ...
Olah Rasa
Sudah lama sekali tak lagi kuposting apapun di Blog ini, rasa-rasanya otakku sudah tidak lagi bisa menuntunku menuliskan apapun bahkan hanya sekedar menulis satu dua kalimat keluhan. Rasa-rasanya saya telah kehilangan diri saya, disibukkan dengan ritme kerja yang.. ah sudahlah. Keluhan tidak akan pernah mengubah keadaan bukan.
Pada kenyataannya takdir manusia mungkin memang hanya seperti itu: "lahir-sekolah-dewasa-cari duit-sampai mati". Saya seperti kehilangan banyak hal. Waktu-waktu berharga ku seperti masa-masa dulu, punya cukup waktu berlama-lama duduk di sudut perpustakaan kota atau Sabtu sore duduk di sudut kafe menghabiskan berlembar-lembar buku pavorit ku. Betapa aku merindukan masa-masa itu. Semoga dimasa-masa yang akan datang saya akan kembali bisa menemukan kebahagian-kebahagian kecilku itu.
Oh iya, Berikut beberapa rangkuman catatan-catatan kecilku yang sengaja saya kumpulkan dari bebagai inspirasi. Saya tidak berharap ada yang mebacanya, saya hanya ingin menyimpannya di sini agar kelak di suatu hari nanti bisa kembali ku baca. Paling tidak dengan membacanya lagi saya bisa meyakinkan hatiku bahwasanya dulu ada masa-masa dimana otakku bisa kugunakan berfikir.
Menurutku perjalanan menemukan Tuhan tidaklah selalu muda, lurus atau logis. Dan karena itu, ketika kita bertemu dengan orang-orang yang kita anggap jahat, jangan terlalu membencinya. Mungkin ini hanyalah proses yang harus dilaluinya untuk menemukan Tuhannya. Toh andai kemudian sampai dia meninggal dia belum menemukannya, bukankah pada akhirnya kematian akan mempertemukan dengan Tuhan.
#Zioniz
Di masa kini, semua bisa kita kaitkan dengan teori konspirasi. kita hanya korban, kita bukan penyebab utama. Semua kini paham, apa yang terjadi di tengah kita bukan sepenuhnya salah kita: Kemelaratan, keterbelakangan, perang, penderitaan, terorisme, lampu sering padam, panen yang gagal, anak tetangga yang nggak naik kelas, sampai janda seberang kampung yang tiba-tiba hamil semua ada kambing hitamnya, semua paham ini ulah siapa. Ini ulah Zionis Yahudi, bukan salah kita. #sarkatis
#Keadilan
Dulu saya sering bertanya apakah hidup ini adil ?
Kini akhirnya bisa menjawabnya. Keadilan mungkin tidak pernah mengatur persoalan hidup dan mati. Kalau keadilan mengaturnya mungkin tidak ada orang baik yang akan mati muda atau tidak ada orang jahat yang hidup sejahtera berkecukupan. Mungkin itu mengapa Tuhan menciptakan alam baka, agar kelak keadilan ditampakkan sejelas-jelasnya
#Universe
Pada dasarnya kita semua saling terkait. Kita tidak bisa memisahkan satu kehidupan dari kehidupan lain, sama seperti kita tidak bisa memisahkan embusan angin dari udara.
#Keterkaitan
Itu karena jiwa kita tahu, jauh di lubuk hati kita memahami bahwa semua kehidupan saling berkaitan. Kematian bukan hanya mengambil seseorang, tetapi juga luput dari seorang yang lain. satu orang terkulai, yang lain tumbuh. Kematian dan kelahiran bagian dari keseluruhan. Tidak ada kejadian di bumi ini yang terjadi secara kebetulan.
#Berpisah
Saya tidak pernah benar-benar tahu, aku atau kamu yang terlalu cepat memutuskan untuk pergi. Yang kutahu kita kini berpisah. Sungguh tidaklah berguna kita terus menerus berusaha mempertahankan hubungan kita. Hubungan ini terlalu sakit. Buat apa mempertahankan sesuatu yang sedari awal kita sadari tiada akhir bahagia untuk kisah kita. Tapi kau tahu, rindu hati ini masih untukmu. Kau tahu, cinta memang hanya seperti irama. Kadang begitu sendu mendayu dayu, kadang begitu terasa hangat dan menyenangkan, kadang juga pilu, tapi di lain waktu kadang terasa begitu ringan dan riang membuat kita tersenyum tersipu. Bukankah kisah cinta tidak semua harus berakhir bahagia, dan kita harus menerima itu. Cukup Kisah kita kusimpan di dalam hatiku.
#Rindu
Hari ini matahari pagi bersinar cerah, saya berdiri lama dibawa teriknya. Hatiku terasa hangat. Mungkin di sana kau juga merasakan hangatnya matahari pagi ini. Apakah kau sedang merindukanku ?. Aku merentangkan tanganku, memejamkan mataku, merasakan dekapanmu dalam-dalam. Sesuatu di dalam dadaku membuncah. Aku sungguh merindukanmu.
#Kebenaran
Mungkin kita benar, tapi bukan berarti kebenaran itu kita harus paksakan kepada orang yang belum waktunya menerima kebenaran. Setiap orang punya caranya masing-masing untuk menemukan kebenaran. Bijaksanalah
#Sendiri
Banyak hal yang akhirnya tidak menjadi penting ketika kita sendiri. Status, ego, atribut, gelar dan lambang2 kemegahan lainnya yg tadinya begitu prestisius menguap ketika kita menyepi. membiarkan diri kita kembali menjadi apa adanya
#Kelabu
Mungkin selama ini kita hanya melihat dunia sebatas hitam dan putih, jadi ketika pada suatu waktu kita menemukan warna putih itu menjadi kelabu, kita akhirnya kecewa.
Jakarta, 03 Mei 2016. Kita tidak pernah tahu kapan hujan akan turun seperti halnya kapan hujan memutuskan untuk berhenti. Seperti kehid...
Sepenggal Kisah dari Bangka Belitung (Road to the Sequel)
Siang ini saya duduk di sebuah kafe di bandara Soekarno Hatta. Menanti pesawat yang akan menerbangkan ku ke pulau laskar pelangi. Menikmati sepiring kentang goreng dan segelas milk shake vanila. Hiruk pikuk bandara dan aroma pengap ibukota menyatu di udara, bising dan sumpek. Susana kafe terbilang ramai, pengunjung datang dan pergi silih berganti. Pelayan kafe terlihat begitu sibuknya, lalu lalang kesana kemari mengantar pesanan dan membersihkan meja. Berulang kali.
Ini pertama kalinya aku menginjakkan kaki di pulau yang pernah jaya dengan timahnya ini. Udara hangat menerpa wajahku. Aroma angit laut terasa menyesakkan. Saya menyeret gontai koperku menuju pintu kedatangan, seorang kawan menantiku di luar sana. Kata pertama yang muncul dibenakku menggambarkan tempat ini adalah “SEPI”. Sepanjang jalan dari bandara menuju tempatku menginap begitu lengang. Jalan-jalan raya yang lebar berbanding terbalik dengan jumlah kendaraan yang lalu lalan. Dari Sekilas saya bisa melihat kejayaan tempat ini di masa lalu. Pangkal pinang memang terkenal karena kejayaan timahnya di masa lalu. Tidak banyak yang harus kuceritakan di sini, mungkin lain waktu jika tangan ini masih diberi kemudahan untuk mengetikkan kata demi kata. Saya menghabiskan beberapa hari disini, mengunjungi banyak tempat dan pantai-pantai yang indah. Juga tidak melewatkan museum Timah dan Musium pengasingan Soekarno yang jaraknya berjam-jam dari kota Pangkal Pinang. Semoga serpihan cerita tersebut masih bisa kuabadikan di blogku suatu hari nanti.
Februari 2016, Bulan ke dua ditahun ini, juga menandakan sudah setahun saya berkecimpung di dunia kerja. Duna nyata, dunia realitas. Duni...
Resensi I : Buku-Buku yang Kubaca 2016
1. The Silmarillion by JR. Tolkien
2. The Hobbit by JR. Tolkien
3. Hujan by Tere Liye
4. Le Petit Prince by Antoine De Saint-Exupery
5. The Geography of Bliss by Eric Weiner
Bersama anak-anak SD Tangko Aroma tanah basa masih menyeruak di udara, hujan mengguyur desa ini hampir sepanjang malam. Hingga pagi ini...
KI: Sehari Berbagi Selamanya Menginspirasi
Bersama anak-anak SD Tangko |
Sabtu, 23 Januari 2016, hari ini ada yang berbeda di sekolah ini. Tim relawan Kelas Inspirasi akan mengajak anak-anak SD ini belajar dengan cara yang berbeda. Belajar dari para profesional muda yang mau merelakan sehari waktunya untuk berbagi kisah buat adik-adik di sana.
Kelas Inspirasi sendiri adalah salah satu program besutan Indonesia Mengajar dan beberapa teman profesional yang ingin berkontribusi pada pendidikan Indonesia, lahirlah konsep Kelas Inspirasi. Kelas Inspirasi adalah kegiatan yang mewadahi profesional dari berbagai sektor untuk ikut serta berkontribusi pada misi perbaikan pendidikan di Indonesia. Melalui program ini, para profesional pengajar dari berbagai latar belakang diharuskan untuk cuti satu hari secara serentak untuk mengunjungi dan mengajar SD, yaitu pada Hari Inspirasi. Kegiatan Kelas Inspirasi yang pertama diadakan pada 25 April 2012. Para profesional diajak untuk menceritakan mengenai profesinya. Harapannya, para siswa akan memiliki lebih banyak pilihan cita-cita serta menjadi lebih termotivasi untuk memiliki mimpi yang besar. Bagi para profesional pengajar, Kelas Inspirasi dapat memberi pengalaman mengajar di depan kelas sebagai bentuk kontribusi nyata dan aktif terhadap perbaikan masa depan bangsa. Interaksi antara para profesional dengan siswa dan guru SD diharapkan dapat berkembang nantinya menjadi lebih banyak gagasan dan kegiatan yang melibatkan kontribusi kaum profesional*
Pada setiap pagelaran acaranya, Tim relawan Kelas inspirasi akan disebar ke beberapa sekolah dasar di daerah terntentu dan biasanya daerah yang menjadi sasaran utamanya adalah daerah-daerah yang masih terbilang masih tertinggal. Dan kebetulan tim saya ditempatkan di SD Tangkou, sekitar 7 kilo jauhnya dari pusat kota Topoyo. Topoyo sendiri merupakan ibu kota kabupaten dari Mamuju Tengah pecahan Mamuju yang baru setahun ini menjalankan roda kepemimpinannya sendiri. Jadi bisa dibilang daerah ini masih sangat terpencil. Akses ke Mamuju Tengah ini terbilang cukup mudah, dari pusat kota Mamuju Ibu kota Provinsi Sulawesi Barat anda harus berkendara kurang lebih 2-3 jam untuk menuju ke daerah tersebut.
Sekolah ini terbilang cukup ramai dibanding beberapa sekolah yang ada di kabupaten Mamuju Tengah. Ada kurang lebih 200an murid di sini dengan beberapa orang gurunya yang penuh dedikasi. meski tak bisa dipungkiri dari sekilas sekolah ini sungguh jauh dari kata layak untuk ditempati mendidik generasi-generasi penerus bangsa. Meja dan kursinya reot di paku dan ditambal dimana-mana. Dinding-dindingnya tua, rapuh, terkelupas, habis termakan usia. meskipun demikian, semangat anak-anak ini mengalahkan semua keterbatasan itu. teriakan-teriakan semangat mereka memenuhi udara. berseru-seru, menyanyikan lagu Indonesia raya bersama kami tim relawan Kelas Inspirasi.
Saya selalu yakin, orang-orang hebat tidak harus lahir dari sekolah-sekolah berstrandar nasional atau internasional dengan segala kelengkapan fasilitasnya. Mereka bisa lahir dari mana saja bahkan dari tempat dan lingkungan yang sangat-sangat terbatas sekalipun. Anak-anak selalu menyimpan harapan, masa depan mereka selalu penuh kejutan, ditangan mereka garis-garis masa depan bangsa ini akan dipertaruhkan. Kita tidak pernah tahu dan kita tidak pernah bisa menebak akan jadi apa 10 atau 20 tahun lagi anak-anak itu.
Agenda kami bermula di awal pagi, sambutan dari kepala sekolah dan juga sambutan dari salah satu bapak anggota dewan yang terhormat menjadi pembuka kelas inspirasi di SD Tandoku. Anak-anak bertepuk tangan meriah, meski saya rasa tidak ada satupun dari ucapan bapak yang terhormat itu mereka perhatikan. Mereka masing-masing sibuk dengan segala rasa penasaranya. Setelahnya anak-anak dipersilahkan memasuki kelasnya, berhamburan. Satu dua tak langsung masuk ke kelasnya, masih berkeliaran diluar, mencari-cari tau apa yang kami tim relawan persiapkan untuk mereka. Penasaran. Sebagian berlarian ke kantin, menghabiskan uang jajannya sepagi ini.
Para pengajar, fasilitator, fotografer, dan semua kru begitu sibuknya. Saya sendiri harus masuk di lima kelas dengan waktu yang begitu terbatas. Melelahkan memang, tapi begitu kalian melihat sorot mata bocah-bocah polos itu, kalian akan menyadari betapa kehadiran kita disini begitu berarti bagi meraka. Aku tidak bisa mengingat dengan baik detail demi detail apa yang kita lakukan hari itu, saya begitu sibuk mengikuti jadwal rolingan dari kelas ke kelas. Bagaimanapun juga, agenda hari ini harus diselesaikan dengan baik.
Bagiku, kelas inspirasi tidak hanya berarti berbagi untuk mereka. KI memberikan kesempatan kepada kita untuk berhenti sejenak dari rutinitas kita, memberi kesempatan untuk flashback ke masa lalu kita, untuk melihat apa dan siapa kita di masa lalu dan kemudian mensyukuri apa dan siapa kita di masa kini. flashback itu juga berarti kembali membaca sejarah kita, melihat dan menyaring apa-apa yang pantas untuk kita bagikan ke mereka sebagai pembelajaran dan tauladan. Pada sesi akhir acara, kami menerbangkan pesawat-pesawat harapan. berharap cita-cita yang mereka tuliskan bisa terbang tinggi ke Langit sampai ke pangkuan Sang penulis takdir. dan semoga kelak mimpi-mimpi kecil itu nyata adanya. Amin
Terimakasih yang sebesar-besarnya kami ucapkan pada tim Kelas Inspirasi yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk berpartisipasi di acara ini, juga pada kepala sekolah, bapak dan ibu guru SD Tangko atas keluasan hatinya dan kebijkasanaannya memberikan kami kesempatan untuk merasakan kembali ke masa-masa Sekolah Dasar yang menyenangkan. Serta adik-adik yang begitu antusias mengikuti semua agenda kelas inspirasi. Sekali lagi kami ucapkan terimakasih.
0 komentar: