I-Net   Jujur saya lebih memilih buku dibanding kalian yang terlalu konservatif dan saklek. Buku selalu punya cerita untuk dip...

Hidup itu Hanya Biru





I-Net
  •   Jujur saya lebih memilih buku dibanding kalian yang terlalu konservatif dan saklek. Buku selalu punya cerita untuk dipahami tapi manusia cenderung lebih rumit dan cenderung menyakitkan
  • Banyak yang bilang hidup itu harus putih, yang lain bilang hidup itu hitam, tapi sering kali manusia cenderung terjebak pada warna yang abu-abu “grey area” antara hitam dan putih, antara baik dan buruk. Bagiku hidup itu hanya biru, seperti langit, seperti laut. 
  • Siapa “kau”. “kau” yang selalu saya cari dalam cinta. Nafasku tersengal memburumu, hatiku lelah terus berlari hanya untuk menemukan “kau”.
  • Saya merasa hanya membutuhkan ruang kecil, keluarga kecil, lingkungan dan orang-orang yang bisa menerima saya dengan segala ke “aku” anku. Mereka-mereka inilah “the intimate others 
  • Indah “the blits of death” lampu-lampu kematian. Ketika kita melihat semuanya tak lagi sama, ada ketenangan, ada kebahagiaan. Mati sajalah
  • Berbicara mengenai beratnya hidup, belajarlah pada gembel-gembel di jalanan. Mereka-mereka telah menjadi manusia yang rela menerima hidup yang berat ini
  • Perjalanan adalah belajar melihat dunia luar. Perjalanan adalah proses asimilasi, proses internalisasi pemahaman akan hakikat diri, belajar untuk melihat ke dalam diri. Pulang memang jalan yang harus dijalani oleh semua pejalan. Dari titik nol kita berangkat, kepada titik nol kita kembali.

Catatan Malam
30 Juli 2014. 22.00 WIB
Malam yang diingin di Malang.
 

0 komentar: