Hidup ibarat sederetan kata yang tersusun
membentuk sebuah kalimat. Dalam setiap kalimat dibutuhkan begitu banyak spasi,
koma, tanda seru dan bahkan tanda tanya untuk menyusunnya menjadi sebuah kisah.
Dan juga jangan heran, kadang kala bahkan sering kali kita membutuhkan sebuah
titik untuk mengakhiri beberapa susunan kalimat tersebut yang menjadikannya
satu bait kisah. Begitu banyak kisah-kisah dalam hidup ini yang pasti akan
berakhir entah di titik mana, dan disetiap baitnya akan selalu menceritakan
kisah-kisah yang berbeda. Sedih, senang,
gembira, rindu, tangis, terluka, tertawa, berpisah, bertemu, bersahabat ,hambar
dan kesepian akan selalu mewarnai kisah-kisah tersebut.
Ada masanya dimana seakan kita ingin
berhenti dan berada hanya pada titik tertentu dalam suatu wilayah waktu kadang
kalapula ingin segera melewati atau bahkan menghapus suatu masa dalam paragraf kehidupan
ini. Ketika membaca rentetan-rentetan
kisah yang menyedihkan atau tengah menuliskan kisah sedih dalam buku kehidupan kita
jangan pernah larut kedalamnya, bukankah akan selalu ada titik yang akan
mengakhiri kisah tersebut. Setelahnya juga akan ada paragraf-paragraf baru yang
akan menceritakan kisah-kisah yang berbeda. Karena ini hanyalah tentang waktu
yang berkosokbali dimana ada waktu untuk bersuka cita kadangkala juga harus
berduka cita. Waktu hanyalah sebuah dimensi seperti siang dan malam, hidup dan
mati, muda dan tua, atau seperti
dimensi-dimensi lainnya dan kita terjebak dalam dimensi itu.
Pun ketika seseorang pernah dan atau
sedang menari-nari dalam kisah waktumu, mereka datang dengan sebuah alasan
menawarkan kebahagian dan kekecewaan, ada yang sesaat dan ada yang datang
setiap saat. Datang silih berganti meninggalkan sejuta kisah untuk kita
tuliskan dalam kehidupan ini. Kita tidak pernah bisa menebak siapa yang akan
hadir atau tersingkir dalam suatu wilayah waktu yang kita miliki, dan seberapa
lama mereka terejebak dalam rentetan wilayah waktu itu juga kita tidak bisa
pastikan.
Begitu banyak manusia-manusia yang
berlalulalang dalam dimensi waktuku, ada yang sangat meninggalkan kesan dan
kenangan tapi juga sebagian diantara mereka hanya berlalu begitu saja. Pernahkah
kita berpikir mengapa mereka datang silih berganti ?, atau juga pernahkah kita
mencoba mengerti, kitakah yang terjebak dalam wilayah waktu mereka atau mereka
yang sedang berada dalam dimensi waktu kita ?
Ketika sebuah lembaran kertas
kehidupan telah terpenuhi dengan sejuta kisah, maka dengan sendirinya kita akan
membuka lembaran-lembaran kosong berikutnya untuk diisi dengan kisah yang
berbeda, begitulah seterusnya sampai pada sampul akhir buku kehidupan kita,
semuanya hanyalah sederet kata yang tersusun indah sambung menyambung dan
saling menghubungkan rahasia-rahasia hidup yang selama ini masih terjebak dalam
wilayah waktu.
0 komentar: