Judul: Rahasia Salinem Penulis: Briliant Yontega, Wisnu Suryaning Adji Penerbit: Storial.co Tahun Terbit: 2019 Buku ini berk...
Resensi dan Quote dari novel Rahasia Salinem
Harima-Harimau Karya Mochtar Lubis- Paperback, 214 pages Published 1999 by Yayasan Obor Indonesia (first published 1975) Original T...
Resensi Novel Harimau-Harimau
Harima-Harimau
Karya Mochtar Lubis-
Paperback, 214 pages
Published 1999 by Yayasan Obor Indonesia (first published 1975)
Original TitleHarimau! Harimau!
ISBN9794611093
Characters: Buyung, Wak Katok, Pak Haji, Sanip, Sutan...
moresetting: Indonesia
Literary Awards; Penghargaan Yayasan Buku Utama for Fiksi (1975)
Pertamakali membaca buku ini saat itu saya baru kelas 4 Sd. saya belum tahu, novel seperti apa yang saya baca ini, yang saya tahu, novel ini jadi novel yang paling menyeramkan yang saya baca di masa kanak-kanakku dulu. saya ingat persis novel ini kutemukan di perpustakaan sekolahku dan sukses membuat saya bermimpi buruk di malam-malam pertama saya membaca novel ini.
Belakangan kuketahui, jauh setelahnya, novel ini memanglah sebuah maha karya, sebuah karya sastra agung dari penulis hebat yang pernah dimiliki Indonesia. Mochtar Lubis, peraih banyak penghargaan dibidang kesusatraan dan jurnalistik. Novelnya pun telah diterjemahkan ke banyak bahasa, di apresiasi bukan hanya di Indonesia tapi juga di banyak negara.
Hampir 20 tahun kemudian, saya kembali tertarik untuk membaca ulang kisah Buyung dan teman-temannya pera pencari Damar. ketakjuban yang sama kembali kutemukan, sama seperti ketika saya membaca dimasa kecil dulu. bedanya, dahulu saya terlalu terfokus pada teror mencekam yang diciptakan oleh si "nenek" begitu penduduk desa tempat si Buyung menyebut "Harimau". Seekor Harimau tua yang kelaparan memburu sekawanan pencari damar. Satu persatu teman si Buyung akhirnya tewas diterkam Harimau. auuuuuuum., begitulah gambaranku mengenai novel ini di masa lalu.
Namun kini saya melihat novel ini dari sisi yang berbeda. dari sisi dimana kita memang harus melihat dan menempatkan novel ini seperti itu. Novel ini sejatinya berisi banyak hal tentang sisi kehidupan manusia, tentang dosa-dosa, egoisme,ketidak adilan, kesombongan, hati nurani dan tentang bagaimana manusia seharusnya hanya bergantung pada Penguasa Semesta. Harimau buas dalam novel disini hanyalah penggambaran sifat 'binatang buas" yang ada pada diri setiap manusia. dan "untuk mengalahkan harimau diluar sana terlebih dahulu bunuhlah dulu harimau buas di hatimu" begitu salah satu pesan Pak Haji dalam novel ini. novel ini begitu berbobot dengan banyaknya kritik sosial dan nilai-nilai moral yang ditampilkan Mochtar Lubis dalam setiap penggambaran karakter tokohnya.
5 bintang untuk karya yang luar biasa ini.
dan ucapan terimakasih untuk penulisnya yang telah menghadirkan buku yang begitu luar biasa ini
Duka Palu, Duka Masyarakat Indonesia November tahun 2018 kemarin. Negeri ini berduka. Sulawesi Tengah, dengan ibu kota provins...
Pusat Laut Donggala Pasca Gempa
Triwulan kedua tahun ini sudah berlalu. Saya bahkan sama sekali belum menyusun resolusi tahun 2019 ku. Belakangan beberapa tahun terakh...
RESOLUSI
Autor: Andrea Hirata Paperback, 312 pages Published 2019 by Bentang Pustaka Original Title Orang-orang Biasa ISBN13978602291...
Resensi Novel Orang-Orang Biasa
Saya membaca hampir semua buku Andrea Hirata dan sekali lagi Andrea Hirata kembali membuatku jatuh suka. Buku ini berisi kisah 10 orang bodoh, yang gagal dalam menjalani kehidupan. Entah kenapa terkumpul secara alamiah bodoh, aneh dan gagal, 10 anak berderet-deret di bangku paling belakang di kelas: Handai, Tohirin, Honorun, Sobri, Rusip, Salud, Debut dan tiga anak perempuan Nihe, Dinah dan Junailah. Kisah kesepuluh orang ini berlanjut hingga mereka dewasa. Menjadi teman karib karena keadaan dengan nasib yang hampir sama mengenaskannya.
Novel ini awalnya kupikir novel satir yang akan menggambarkan betapa kejamnya kehidupan. Lingkaran setan kemiskinan, kebodohan, birokrasi dan berbagai macam tetek bengek kehidupan yang seakan tiada ujungnya. Saya justru tercengan dengan endingnya. Bahwa dibalik semua kebuntuan yang dihadapkan pada manusia selalu ada jalan keluar yang tak terpikirkan.
Buka ini mengambil setting di Belantik sebuah kota kabupaten kecil yang penduduknya lupa berbuat jahat. Adalah Inspektur Rojali yang mengidolakan Sahruk khan, yang sialnya ditugaskan di baerah Belantik yang tenang dan minim criminal. Inspektur Rojali sangat mendambakan suatu momen dimana dia bisa berteriak “angkat tangan’” sambil menodongkan senjata, seperti idolanya Sahrukhan dalam film-film laga india yang dia sering tonton. Sayangnya moment itu hampir tak pernah dia temukan. Belantik bisa dikatakan hampir minim dengan aksi kejahatan apapun.
Novel ini bercerita tentang komplotan orang bodoh, 10 orang yang kelihatannya gagal dalam kehidupan, mereka berencana merampok Bank karena alasan yang dianggap muliah, dan entah kenapa perpaduan antara kebodohan, ketidak becusan, amatiran dan idealisme menjadi sesuatu yang menarik dibaca. Saya terngakak ngakak sendiri di kamar, membaca betapa konyolnya kelakuan komplotan ini.
Ciri khas dari setiap novel Andre Hiarata yang kusukai adalah dia begitu cermat dan detail menggambarkan setiap tokoh, adegan dan lokasi kejadian. Bahkan tokoh yang kadang kita anggap hanya pemeran biasa selalu diberikan porsi yang cukup dan pas. Seperti bagiamana Andre Hirata menghidupkan tokoh Inspektur Rojali.
Saya jatuh suka pada tokoh polisi idealis seperti inspektur Rojali. Inspektur Rojali di gambarkan begitu idealis. Sosok Polisi yang jadi panutan masyarakat dan pahlawan bagi masyarakat dan idola anak-anak kampung. Polisi yang konon kehidupannya lebih lurus dibanding marka jalan. berkali-kali Inspektur Rojali harus menghadapi dilemma antara integritas dan kemelut hidup namun inspektur Rojali selalu mampu memenangkan pertarungan itu. tidak ada istilah abu-abu dalam hidupnya, yang ada hanya hitam atau putih. Sosok polisi yang memang hanya ada di dunia fiksi.
Andre Hirata memunculkan tokoh ini mungkin mewakili harapan masyarakat Indonesia saat ini. Masyarakat Indonesia butuh sosok Polisi seperti itu, jujur, berintegiratas dan selalu bisa diandalakan oleh Masyarakat. Sayangnya di negeri kita ini, kita hampir tak lagi menemukan sosok seperti itu.
Saya sarangkan bacalah novel ini dalam keadaan betul-betul santai mengingat akan ada begitu banyak nama yang muncul di novel ini. Saya bahkan membaca buku ini dua kali secara beruntu karena begitu sukanya dengan buku ini. Terimakasih Bang Andre sudah menuliskan buku ini.
Leaves from the vine Falling so slow Like fragile tiny shells Drifting in the foam Little soldier boy Come marching home Br...
Daun yang Gugur
“In Honor of Mako”
Gejala awal hiportemia adalah tubuh akan berusaha menghasilkan panas dengan cara menggigil, jika tidak berhasil, sirkulasi darah akan m...
Banyuwangi Part III: Misteri Blue Fire Kawah Ijen
Untuk mencapai puncak kawah setidaknya dibutuhkan waktu normal 2 sampai 4 jam perjalanan, dengan jalur tracking menanjak tampa jeda. Jalur pendakian terbilang lebar dengan bebatuan, jalan berdebu dan pepohonan rapat khas vegetasi hutan di sepanjang jalannya.
Bersambung
Goodreads challenge Pada tahun 2018 kemarin untuk pertamakalinya selama beberapa tahun saya mengikut challenge di goodreads berhasil...
0 komentar: