“Segala puji bagi
Allah - Tuhan semesta alam, tempat kita memuji dan meminta bantuan
dan pengampunan. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan jiwa dan
perbuatan kita. Sungguh, tak seorang pun bisa menyesatkan orang-orang
yang telah Allah bimbing ke jalan yang lurus, dan tidak ada yang akan
mampu membimbing ke jalan yang lurus orang-orang yang telah Allah
sesatkan. Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang tidak
memiliki sekutu, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan
Rasul-Nya! “
19-September-2011
Pertama kali menginjakaan
kaki di Firdaus,
Suatu pengalaman baru
yang tidak pernah saya bayangkan sebelumnya, ketika saya memutuskan
untuk hidup dalam suatu lingkungan yang kita sebut Pesantren
Mahasiswa. Dimana individualisme harus ditekan sedemikian rupa demi
kolektifitas. Sumpah bukan hal yang mudah bagi saya untuk
beradaptasi dalam kondisi seperti ini. Siang itu saya datang ke
firdaus disambut oleh keramahannya mas Roni yang saat itu mengenakan
sarung dan baju koko coklatnya terlihat sangat santriawan
(khahahahahhahaha maaf ron dulu aku kira kamu yg pengasuh santrinya).
Mengenal firdaus adalah
suatu yang sangat luar biasa dalam perjalanan hidup saya
(unforgetable memorable). Disini diperkenalakan dengan teman-teman
yang cukup mumpuni dalam keilmuan agamanya. Ada Ridwan Ardani dari
perguruan GONTOR yang terkenal di seantero dunia. Adib yabani dari
JOMBANG, siapa yang tidak kenal Tebuireng. Iping dari Azzaitun dan
Awal dari Assalam. Semuanya berlatarkan pendidikan agama yang sangat
fantastis menurut saya (Mengenal kalian merupaka suatu kehormatan
tersendiri bagi saya). Selain itu ada sosok kontropersial yang
mungkin sampai nyawa saya hendak dicabut kelak bila tiba-tiba
teringat mereka kudu disempati ngakak dulu (khahahhahahahaha).
Jenjreng..jenreng...jenreng... siapa lagi kalu bukan Mas Johan sosok
yang begitu dirindukan oleh setiap penghuni pondok sehari tampa dia
pondok terasa sepi dan hambar khahahhaha (NB : beliau santri terlama
dan santri ter loyal di pesam. Saking loyalnya sampai-sampai surat
pengusiran dari pengasuh tidak pernah beliau gubris, tetep aja
dipondok. Kahhahahahhahkhahhaha). Berikutnya ada mas Athobroni
Rawavanse (ngakak dulu khahahahhha) menggambarkan sosok beliau
menurut saya sesuatu yang abstrak, sangat susah terpentrasikan dalam
untaian kata. Setiap orang yang melihatnya pasti akan lansung
terpesona dengan pemikiran-pemikirannya yang kadang menurut saya out
of track alias nyelenneh.. (khahhahahahaha maaf mas ron). Tapi disatu
sisi kesuhudan, keistiqomahan, dan kesolehan sangat tergambar jelas
dalam kesehariannya. Belaiu sangat rajin sholat malem, duha, dan
puasa senen kemmis, pokoknya calon mantu ideal lah buat pak Fa***
(kahahhahaha amin ron). Oh iyya ada kisah unik dari mas Roni beliau
pernah memutuskan untuk meninggalkan pesantren tapi sayang karena
kebingungannya akhirnya hanya dalam waktu 12 hari saja sang
pengembarapun pulang kandang alias balik kepesma
(khiihhihihihihhihiih). Selanjutnya ada mas Dwi, Rohim dan beberapa
santri yang kisah hidupnya tak banyak bisa diungkap karena
kemisteriusannya (kwaahhahhahahahahahaha)
Pertama kali ngaji sama
buk Nur.
Malam itu aku lupa malem
apa, yg pastinya itu malam ngajinya tarjamah di asuh langsung oleh
ustadsah kita Nur’ainy al-Mascaty. Semuanya disuruh nransletin
bacaan qur’annya, dan sumpah aku sangat minder, kagum, iri ngeliat
kehebat kalian-kalian ngaji dan mengartikan Al-qur,an “itu pas
malam itu”. itu membuat saya semakin bersyukur bisa berada
dalam lingkungan orang-orang soleh dan faqih terhadap agama. Nah pas
giliran saya yang disuruh ngaji’ semuanya pada ketawa, lajjahnya
ro’ aku baca ra’ (malu sendiri).
Sosok sang pengasuh
- Ustadzah Nuraini Al-Mascaty. Subehanallah manusia dengan tingkat kefaqihan terhadap diin ini yang sungguh luar biasa, dengan idealismnya yang sangat tinggi, wala' dan bara'nya dan dengan segudang kesibukannya untuk ummat masih dengan sangat ikhlas mengasuh para-para santri yang lebih sering bandel ketimbang nurutnya. Jazakallah bil jannag Bu'. Darimu kutemakan banyak hal yang layak untuk saya perjuangkan, darimu ketumukan islam darisudut pandang yang berbeda dan darimu pula kubelajar banyak hal yang saya tidak bisa dapatkan bahkan di bangku kuliah selevel master pun.
- Ustad Halim rafi'i. IQ diatas rata-rata, spesialisasi tafsir alqur'an, i'rob dan filsafah. Pemahamannya terhadap filsafah yang mungkin tidak ada duanya seantero malang ini menjadikan beliau sumber ilmu yang seakan-akan tidak ada habisnya untuk digali. Sangat disayangkan bagi para santri bila melewatkan hari-harinya selama dipondok tampa merengguh kedalaman ilmu beliau.
- Ustad Slamet Riyadi dan Ustadzah Hijriyatun.Belajar makna kesabaran dan keikhlasan, lihatlah dua sosok malaikat ini. Allah menciptakan hati mereka dari paket spesia khusus untuk mbak hijri dan mas Slamet (hehehehe) yang membuatnya berbeda dengan hati-hati yang kami miliki ini. Dengan keikhlasan dan kesabaran yang luar biasa seakan-akan tak ada lagi padanan kata yang tepat atau lebih tepatnya mampu untuk menggambarkan wujud kesabaran dan keikhlasannya beliau menghadapi santri-santri bandel dan hampir kualat ( Johan CS di pimpin lansung oleh ketua sekte mereka mas Drajat (khahhahahahahah “pissss”). Oh iyya hampir lupa, doa untuk beliau semoga segera dikarunai momongan.
- Ustd Syukur, Ustad Hervi, Ustd Fadlhan, Ustadsah Rukhmini, Ustdasah Yayuk, Mas Idhin, pak Ghufron dan masih banyak lagi sosok-sosok bersahaja yang semuanya begitu luar biasa. Aku hanya bisa berucap Jazakallah bil Jannah (,^_^,).
19 september 2012
Tak terasa sudah
setahun disini dengan berbagai macam suka duka, badai dan gelombang
telah dilalui bersama. Dan inilah saatnya untuk mengucapkan salam
perpisahahan. Berat memang, tapi inilah hidup dan adalah waktu yang
begitu cepat berlalu memisahkan kebersamaan dan meninggalkan kenangan
nan manis tak terlupakan. Bagi saya hidup dipesanteren meski hanya
setahun merupakan bagian terbaik selama hidup saya. Berpisah bukan
berarti ukhuwa kita berakhir, aku harap semoga saja tidak. ukhuwa
yang telah kta bangun semoga tetap bisa mengikat hati-hati kita
sampai kelak dipertemukan dijannahnya (amin)..
Dan terakhir buat para
pengasuh, Ustad dan Ustadzah serta santriawan dan satriwati mohon
maaf sebesar-besarnya atas segala khilaf, laku dan kata yang mungkin
meninggalkan goresan-goresan di dalam hati. Mohon keikhlasannya untuk
memaafkan dan meridhoi.
Wassalam
Daun yg gugur
4 komentar: