Judul : The Book of Lost Things (Kitab Tentang yang Telah Hilang) Penulis : John Connolly Alih Bahassa : Tanti Lesmana\ Penerbit : Gra...

Resensi Lengkap The Book of Lost Things oleh John Connolly


Judul : The Book of Lost Things (Kitab Tentang yang Telah Hilang)

Penulis : John Connolly

Alih Bahassa : Tanti Lesmana\

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Terbit : Cetakan keempat, April 2010

Tebal : 472 halaman

ISBN : 978-979-22-3879-2

Genre: Fantasi, Dewasa Muda, Thriller

Tema: Kesedihan, Kehilangan, Menghadapi Kenyataan, Mempertahankan Masa Kecil, Imajinasi, Kedewasaan


 

"Kadang-kadang sebuah cerita sepertinya memaparkan satu hal, tapi sebenarnya intinya tentang hal yang sama sekali lain. Ada makna tersembunyi di dalamnya, dan makna inilah yang mesti dipancing keluar." (Hal.47)"


Kitab Tentang yang Telah Hilang" (The Book of Lost Things) karya John Connolly menghadirkan esensi yang mendalam tentang perjalanan emosional dan pertumbuhan karakter tentang seorang anak bernama David. Cerita ini tidak hanya sebuah petualangan fantastis, tetapi juga sebuah perjalanan pribadi yang melibatkan pengalaman kehilangan, keberanian, dan penerimaan.


Pertama-tama, novel ini mengeksplorasi tema kehilangan dan kesedihan. David, protagonis utama, kehilangan ibunya dan harus berhadapan dengan perasaan kekosongan dan kehilangan yang dalam. Pengalaman ini menjadi titik awal perjalanan emosionalnya, yang membawanya ke dunia fantasi yang menguji keberanian dan ketabahannya.


David, yang tersesat ke sebuah negeri di mana Snow White, Putri Tidur, dan si Tudung Merah bukanlah seperti yang kita kenal dalam buku-buku cerita. Negeri ini diperintah oleh seorang raja yang menyimpan rahasia-rahasianya dalam sebuah kitab misterius: Kitab Tentang Yang Telah Hilang.


Saya cukup kagum, bagaimana si penulis mengungkap sisi gelap dari dongen-dongen familiar yang sering kita dengar. Gadis si Tudung Merah dan serigala misalnya, ternyata dibalik kisah tentang usaha penculikan gadis itu,  ada rahasia yang lebih gelap yang Chonolly ungkap. Si Gadis Bertudung merah ternyata jatuh cinta pada serigala yang coba menerkamnya, mereka kemudian melahirkan keturunan yang kita kenal sebagai manusia serigala. Cikal bakal dari semua kisah tentang sejarah manusia serigala berasal dari sini. Pun dengan Snow White dan kurcaci. Siapa sangka Snow White gadis yang kita kenal itu ternyata memiliki kepribadian yang menyebalkan. Dia menampar pangeran yang membangunkannya dari tidurnya lalu kemudian memperbudak kurcaci yang merawatnya selama ini. Sebuah kisah ironi yang merontokkan imajinasi masa kecil kita tentang dongen-dongen indah puteri dan pangeran.


Buku ini, senyatanya memang  Dongeng yang diperuntukkan bagi orang dewasa, terutama yang masih ingat saat-saat ketika masa kanak-kanak mulai berlalu dan jalan menuju kedewasaan telah terbentang.


Melalui perjalanan David di dunia fantasi yang gelap dan penuh misteri, pembaca disajikan dengan tema pertumbuhan dan transformasi. David harus menghadapi berbagai rintangan dan ujian, dan melalui pengalaman tersebut, dia belajar tentang keberanian, kepercayaan diri, dan kekuatan untuk menghadapi ketakutan dan ketidakpastian.

Esensi cerita juga terletak pada cara Connolly menggabungkan elemen-elemen dongeng klasik dengan narasi modern yang kompleks. Dia tidak hanya menghadirkan karakter-karakter dongeng yang akrab, tetapi juga memberikan interpretasi baru yang memperkaya cerita. Hal ini menciptakan pengalaman membaca yang mendalam dan memikat, di mana pembaca terlibat dalam dunia fantasi yang penuh dengan makna dan pelajaran moral.


Puncaknya, novel ini menawarkan pesan tentang penerimaan diri dan penerimaan terhadap perubahan. David belajar untuk menerima kehilangan yang dia alami dan untuk menghadapi masa depan dengan keberanian dan keyakinan. Melalui perjalanan ini, pembaca juga diingatkan akan kekuatan imajinasi dan kemampuan kita untuk menemukan keajaiban di dunia di sekitar kita.


Dengan demikian, esensi cerita "Kitab Tentang yang Hilang" tidak hanya tentang petualangan fantastis, tetapi juga tentang pertumbuhan pribadi, penerimaan, dan keajaiban yang ada di dalam diri kita sendiri.

4 bintang untuk buku ini

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


0 komentar: