Kalian pikir karena apa manusia mati ? saat jantungnya tertembus peluru. ? bukan . S aat mereka terserang penyakit mematikan ? bukan , ...

Bagaimana Kesepian Membunuhmu !

 

Kalian pikir karena apa manusia mati ? saat jantungnya tertembus peluru. ? bukan. Saat mereka terserang penyakit mematikan ? bukan, atau saat mereka minum racun ? bukan. manusia mati saat dilupakan. 

(dr. Hiluluk-One Piece)


Kesepian membunuhmu perlahan-lahan.

Saya pernah membaca kalimat itu entah dimana. Mungkin disebuah buku yang tengah kubaca, atau dalam percakapan anime yang sering kutonton. Saya tidak ingat pasti dimana tepatnya. Entah kenapa kalimat itu begitu berksesan buat saya “apa mungkin rasa kesepian bisa membunuh seseorang ?” fikirku dalam hati.


Beberapa hari yang lalu saya akhirnya bisa menemukan jawabannya. Kesepian senyatanya memang bisa membunuh seseorang. Rupanya Kesepian ternyata lebih berbahaya dari penyakit ganas manapun. Kenapa ? jawabannya sederhana, begitu kau merasa dilupakan, begitu kau merasa tidak memiliki sesiapa, disitulah akhirnya tubuhmu dengan sendirinya mulai menyerah. Tubuhmu dengan sendirinya akan berhenti berjuang untuk terus menerus bertahan. Tubuhmu memilih mati, Kau sekarat secara perlahan-lahan tampa kau sadari.


Beberapa waktu yang lalu, saya divonis positif covid. Saya akhirnya diisolasi secara mandiri di tempat tinggal saya. Benar-benar sendiri. Diruangan kamar yang berukuran tak lebih dari 4*4. Awalnya saya merasa tidak ada perbedaan yang berarti antara sebelum di vonis covid dan setelahnya karena statusnya memang hanya OTG. Pada dasarnya saya memang cenderung merasa nyaman menyendiri, tidak terlalu suka berinteraksi dengan manusia, cenderung solitude jadi saya fikir ini tidak akan menjad masalah yang berarti. Tapi kalian tahu setelah berjalan dua  atau tuga minggu, rasa sepi itu akhirnya berwujud sesuatu. Sesuatu yang benar-benar mengerikan. Perasaan tersisih, perasaan dilupakan, perasaan tidak memiliki sesiapa perlahan-lahan datang merayap kedalam hati. Menyesap, menyebabkan goresan luka menganga.


Kesepian punya efek yang luar biasa terhadap hati. Hati menjadi lebih sensitif. Lebih gampang terpiling kenangan masa lalu dan saya benci perasaan ini. Entah kenapa banyak hal yang disesali di masa lalu. Orang-orang yang datang dan pergi. Orang-orang yang datang meski sekelebat. Kejadian-kejadian yang terlewatkan, tempat-tempat yang pernah dikunjungi. Pragmen kehidupan di masa lalu itu muncul satu persatu. Bersama semua rasa yang mengikutinya. Ternyata hal yang paling buruk dari merasa sepi adalah mengingat kenangan-kenangan itu. Saya mungkin bisa bertahan tampa harus berinteraksi dengan sesiapa, tapi saya tidak bisa bertahan dengan cerita dari masa lalu yang datang berkunjung. Terlalu menyedihkan.


Saya akhirnya memahami, mengapa rasa sepi itu bisa membunuh manusia.


November 2020

dalam masa isolasi mandiri

Semoga pandemi ini segera berakhir

 


0 komentar: