Jakarta, Akhir July 2016. Sudah lama sekali tak lagi kuposting apapun di Blog ini, rasa-rasanya otakku sudah tidak lagi ...

Olah Rasa







Jakarta, Akhir July 2016.
Sudah lama sekali tak lagi kuposting apapun di Blog ini, rasa-rasanya otakku sudah tidak lagi bisa menuntunku menuliskan apapun bahkan hanya sekedar menulis satu dua kalimat keluhan. Rasa-rasanya saya telah kehilangan diri saya, disibukkan dengan ritme kerja yang.. ah sudahlah. Keluhan tidak akan pernah mengubah keadaan bukan.
Pada kenyataannya takdir manusia mungkin memang hanya seperti itu: "lahir-sekolah-dewasa-cari duit-sampai mati". Saya seperti kehilangan banyak hal. Waktu-waktu berharga ku seperti masa-masa dulu, punya cukup waktu berlama-lama duduk di sudut perpustakaan kota atau  Sabtu sore duduk di sudut kafe menghabiskan berlembar-lembar buku pavorit ku. Betapa aku merindukan masa-masa itu. Semoga dimasa-masa yang akan datang saya akan kembali bisa menemukan kebahagian-kebahagian kecilku itu.
Oh iya, Berikut beberapa rangkuman catatan-catatan kecilku yang sengaja saya kumpulkan dari bebagai inspirasi. Saya tidak berharap ada yang mebacanya, saya hanya ingin menyimpannya di sini agar kelak di suatu hari nanti bisa kembali ku baca. Paling tidak dengan membacanya lagi saya bisa meyakinkan hatiku bahwasanya dulu ada masa-masa dimana otakku bisa kugunakan berfikir.

**********************************
*****
#BertemuTuhan
Menurutku perjalanan menemukan Tuhan tidaklah selalu  muda, lurus atau logis. Dan karena itu, ketika kita bertemu dengan orang-orang yang kita anggap jahat, jangan terlalu membencinya. Mungkin ini hanyalah proses yang harus dilaluinya untuk menemukan Tuhannya. Toh andai kemudian sampai dia meninggal dia belum menemukannya, bukankah pada akhirnya kematian akan mempertemukan dengan Tuhan.

#Zioniz
Di masa kini, semua bisa kita kaitkan dengan teori konspirasi. kita hanya korban, kita bukan penyebab utama. Semua kini paham, apa yang terjadi di tengah kita bukan sepenuhnya salah kita: Kemelaratan, keterbelakangan, perang, penderitaan, terorisme, lampu sering padam, panen yang gagal, anak tetangga yang nggak naik kelas, sampai janda seberang kampung yang tiba-tiba hamil semua ada kambing hitamnya, semua paham ini ulah siapa. Ini ulah Zionis Yahudi, bukan salah kita. #sarkatis

#Keadilan
Dulu saya sering bertanya apakah hidup ini adil ?
Kini akhirnya bisa menjawabnya. Keadilan mungkin tidak pernah mengatur persoalan hidup dan mati. Kalau keadilan mengaturnya mungkin tidak ada orang baik yang akan mati muda atau tidak ada orang jahat yang hidup sejahtera berkecukupan. Mungkin itu mengapa Tuhan menciptakan alam baka, agar kelak keadilan ditampakkan sejelas-jelasnya

#Universe
Pada dasarnya kita semua saling terkait. Kita tidak bisa memisahkan satu kehidupan dari kehidupan lain, sama seperti kita tidak bisa memisahkan embusan angin dari udara.

#Keterkaitan
Itu karena jiwa kita tahu, jauh di lubuk hati kita memahami bahwa semua kehidupan saling berkaitan. Kematian bukan hanya mengambil seseorang, tetapi juga luput dari seorang yang lain. satu orang terkulai, yang lain tumbuh. Kematian dan kelahiran bagian dari keseluruhan. Tidak ada kejadian di bumi ini yang terjadi secara kebetulan.

#Berpisah
Saya tidak pernah benar-benar tahu, aku atau kamu yang terlalu cepat memutuskan untuk pergi. Yang kutahu kita kini berpisah. Sungguh tidaklah berguna kita terus menerus berusaha mempertahankan hubungan kita. Hubungan ini terlalu sakit. Buat apa mempertahankan sesuatu yang sedari awal kita sadari tiada akhir bahagia untuk kisah kita. Tapi kau tahu, rindu hati ini masih untukmu. Kau tahu, cinta memang hanya seperti irama. Kadang begitu sendu mendayu dayu, kadang begitu terasa hangat dan menyenangkan, kadang juga pilu, tapi di lain waktu  kadang terasa begitu ringan dan riang membuat kita tersenyum tersipu. Bukankah kisah cinta tidak semua harus berakhir bahagia, dan kita harus menerima itu. Cukup Kisah kita kusimpan di dalam hatiku.

#Rindu
Hari ini matahari pagi bersinar cerah, saya berdiri lama dibawa teriknya. Hatiku terasa hangat. Mungkin di sana kau juga merasakan hangatnya matahari pagi ini. Apakah kau sedang merindukanku ?. Aku merentangkan tanganku, memejamkan mataku, merasakan dekapanmu dalam-dalam. Sesuatu di dalam dadaku membuncah. Aku sungguh  merindukanmu.

#Kebenaran
Mungkin kita benar, tapi bukan berarti kebenaran itu kita harus paksakan kepada orang yang belum waktunya menerima kebenaran. Setiap orang punya caranya masing-masing untuk menemukan kebenaran. Bijaksanalah

#Sendiri
Banyak hal yang akhirnya tidak menjadi penting ketika kita sendiri. Status, ego, atribut, gelar dan lambang2 kemegahan lainnya yg tadinya begitu prestisius menguap ketika kita menyepi. membiarkan diri kita kembali menjadi apa adanya 

#Kelabu
Mungkin selama ini kita hanya melihat dunia sebatas hitam dan putih, jadi ketika pada suatu waktu kita menemukan warna putih itu menjadi kelabu, kita akhirnya kecewa.

0 komentar: